Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Physical distancing adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan virus corona. Selain menerapkan pembatasan jarak fisik, masyarakat juga diimbau untuk memakai masker dan rajin mencuci tangan selama wabah corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam menerapkan physical distancing, biasanya kita akan menemukan batas antar-individu di setiap lini antrean. Jarak untuk setiap orang biasanya ditandai dengan stiker pada lantai. Namun di restoran Burger King Jerman, ada cara untuk untuk melakukan physical distancing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengelola Burger King di sana menyediakan topi dengan diameter yang amat lebar untuk pengunjung. Setiap calon pembeli harus memakai topi tersebut sekaligus menerapkan physical distancing. Mereka yang memakai topi otomatis akan berjarak satu sama lain sekitar 1,8 meter.
"Upaya ini kami lakukan demi menaati standar keselamatan dan kebersihan," demikian keterangan Burger King, seperti dikutip Business Insider. Burger King mengunggah gambar dua orang sedang makan burger. Mereka tak bisa berdekatan karena lebar topi menghalangi satu sama lain untuk mendekat.
Menurut Burger King Jerman, topi bundar itu menjadi wujud kepedulian mereka tanpa harus 'cerewet' kepada pelanggan. "Kami pikir ini cara yang menyenangkan ketimbang terus-menerus mengingatkan pelanggan untuk menjaga jarak satu sama lain saat menikmati makanan di restoran," kata Burger King.
Pengunjung Kafe Rothe di Schwerin, Jerman, menerapkan physical distancing dengan memakai topi seperti sungut sepanjang 1,5 meter. Foto: Business Insider
Selain Burger King Jerman, ada pula Kafe Rothe di Schwerin, Jerman yang menerapkan physical distancing dengan memakai topi. Hanya saja, penutup kepala yang dipakai oleh pelanggan berbentuk seperti sungut dengan panjang 1,5 meter.
Restoran Eten yang merupakan bagian dari Mediamatic Biotoop di Amsterdam, Belanja, juga membuat instalasi bilik kaca sebagai pembatas jarak antara pengunjung dengan pegawai restoran. Restoran Fish Tales Bar and Grill di Amerika Serikat menyediakan ban dalam truk sebagai pembatas yang digunakan pengunjung demi menerapkan physical distancing.
Restoran ETEN, yang merupakan bagian dari pusat seni Mediamatic, menciptakan konsep bilik kaca untuk mencegah penyebaran virus corona di Belanda.[REUTERS]
Adapun Restoran The Inn at Little Washington, Virginia, Amerika Serikat, mengisi kursi di dalam restoran dengan boneka menyerupai manusia atau maneken. Cara itu dilakukan untuk menjaga jarak fisik antara pengunjung, tapi kursi tidak kosong.
NEW YORK POST | BUSINESS INSIDER