Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dian Dipa Chandra alias Candil, mantan vokalis band Seurieus, mengaku bukan orang yang peka atau sensitif terhadap makhluk astral atau gaib. Namun begitu dia pernah punya pengalaman menghadapi suasana horor ketika remaja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat itu rumahnya masih di daerah Dago Pakar, Bandung. Dari terminal Dago, Candil harus pulang berjalan kaki karena tidak ada angkutan kota ketika malam. Sementara daerah lintasannya tergolong sepi dan gelap dengan pepohonan bambu mengapit jalan. “Satu-satunya cara lewat situ dengan lari,” katanya, Senin, 18 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika berlari sekencang-kencangnya di tengah suasana gelap itu, kakinya terasa melayang. “Karena sudah susah terasa lagi apa yang diinjak,” ujarnya. Selain itu, dia punya cerita horor favorit dari kakak temannya.
Suatu malam, pintu rumah kakak temannya itu diketok. “Setelah dibuka katanya ada pocong,” ujar Candil. Namun penghuni rumah seperti tidak mengacuhkan sosok itu dan mengatakan tidak ada orang di luar. “Setelah menutup pintu, dia pingsan,” katanya.
Candil kini terlibat sebagai salah seorang pengisi suara dalam pertunjukan audio horor berjudul Prahara Tarawangsa. Dalam cerita itu, dia berperan sebagai sosok cengos atau orang yang menyebalkan alias tidak disukai. “Kesulitannya waktu dubbing pada adegan fighting lewat suara,” ujarnya saat konferensi pers secara daring, Senin, 18 Juli 2022
Proyek itu baginya menyenangkan. Candil pun mengaku tertarik ikut karena penasaran dan ingin mengeksplorasi soal audio.Menurutnya, suara punya kekuatan untuk membangkitkan imajinasi lebih liar dan punya kesan yang mendalam.
ANWAR SISWADI
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.