Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Demokrasi Indonesia sedang Tidak Baik, Reza Rahadian Ajak Semua Pihak Bersuara

Reza Rahadian mengajak semua masyarakat untuk bergerak dan bersuara merawat demokrasi Indonesia yang menurut dia sedang tidak baik.

29 Agustus 2024 | 05.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Malang - Aktor Reza Rahadian mengajak semua pihak yang resah untuk bergerak dan bersuara. Seperti yang dilakukannya dalam aksi kawal putusan MK dan Darurat Demokrasi. “Semoga yang resah dan tidak bicara, sekarang mau bicara. Saya yakin degan kekuatan masyarakat sipil,” kata Reza di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang, Rabu, 28 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, Reza menghormati pihak yang tidak bersedia turun ke jalan. Ia menghormati setiap orang yang memiliki  ekspresi berbeda. “Saya datang atas keresahan sendiri. Gara-gara kemarin, ada yang lihat sebagai sesuatu yang tiba-tiba,” kata Reza yang juga Goodwill Ambassador Yayasan Penguatan Partisipasi, Inisiatif, dan Kemitraan Masyarakat (YAPPIKA).

Reza Rahadian Bicara Soal Demokrasi di Indonesia

Demokrasi di Indonesia tidak baik-baik saja. Semoga, kata Reza, tidak semakin memburuk. Sehingga dibutuhkan multistake holder untuk menghadapi berbagai tantangan besar. “Kita akan hadapi dan jinjing bersama,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Reza mengaku ikut turun ke jalan bukan untuk konten dan bertemu masyarakat luas bukan untuk pamer. Usai aksi turun ke jalan, Reza menyadari jika bicara tidak salah. “Menghadapi risiko, ada buzzer. I don’t care,” katanya.

Reza mengaku jika mahasiswa lah yang menginspirasinya turun ke jalan. Menurutnya, mahasiswa dan masyarakat sipil. 

Aktor Reza Rahadian di atas mobil komando ikut demonstrasi soal revisi UU Pilkada di depan Gedung DPR, Senayan, pada Kamis 2 Agustus 2024. TEMPO/ Mochamad Firly Fajrian.

Orasi Reza Rahadian di Depan Gedung DPR RI

Saat berorasi di depan Gedung DPR RI pada Kamis, 22 Agustus 2024, aktor berusia 37 tahun ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi demokrasi di Indonesia yang membuatnya tidak bisa lagi berdiam diri. "Selama ini, saya mengekspresikan keresahan dan kritik sosial melalui seni, tetapi sekarang saya merasa harus berbicara," kata Reza.

Dalam orasinya, Reza menegaskan bahwa kehadirannya bukan karena keterlibatan politik, melainkan karena kepedulian terhadap kondisi demokrasi di Indonesia. “Saya hadir hari ini karena sesederhana saya selalu cenderung berhati-hati dalam mengambil sebuah sikap, saya tidak pernah mau ikut dalam kontestasi politik, saya tidak ikut campur dalam urusan pemilihan dan lain-lain atau jadi kubunya siapa adalah hal yang paling saya hindari,” katanya.

Aksi demonstrasi meluas usai Badan Legislasi DPR mencoba menganulir putusan MK tentang syarat pencalonan kepala daerah yang diputus sehari sebelumnya pada Selasa, 20 Agustus 2024. Hanya dalam tujuh jam, Baleg DPR merevisi UU Pilkada untuk melicinkan jalan Kaesang, putra bungsu Presiden Jokowi berlaga di Pilkada Jawa Tengah. Sehari kemudian, Kamis, 22 Agustus 2024, DPR sedianya akan menggelar Paripurna untuk mengesahkan UU yang dikebut tak sampai semalam itu, tapi batal. 

TEMPO| MARVELA| S. DIAN ANDRYANTO berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus