Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Dilanda Hujan dan Angin, Taman Nasional Alas Purwo Tutup Sementara

Taman Nasional Alas Purwo merupakan kawasan hutan yang mempunyai berbagai macam tipe ekosistem yang tergolong utuh di Pulau Jawa.

23 Maret 2025 | 16.00 WIB

Kawasan Sadengan di Taman Nasional Alas Purwo, salah satu lokasi yang favorit dikunjungi wisatawan. Dok TN Alas Purwo
Perbesar
Kawasan Sadengan di Taman Nasional Alas Purwo, salah satu lokasi yang favorit dikunjungi wisatawan. Dok TN Alas Purwo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Banyuwangi - Otoritas Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) menutup sementara kawasan yang sebelumnya berstatus Suaka Margasatwa Banyuwangi Selatan, Ahad, 23 Maret 2025 ini. Penutupan ini dikarenakan dengan kondisi cuaca ekstrem berupa hujan disertai angin serta normalisasi akses masuk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Balai Taman Nasional Alas Purwo, Agus Setyabudi, mengatakan bahwa penutupan ini dilakukan untuk semua jenis kunjungan, baik untuk kepentingan wisata, penelitian, dan pendidikan. "Kunjungan akan dibuka kembali pada Kamis, 27 Maret 2025, pukul 08.00 WIB," kata Agus dalam surat yang disampaikan, Ahad, 23 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Agus mengatakan pembukaan kembali TNAP pada Kamis mendatang ini dengan mempertimbangkan kondisi cuaca serta faktor keselamatan pengunjung.

Taman Nasional

TNAP merupakan kawasan hutan yang mempunyai berbagai macam tipe ekosistem yang tergolong utuh di Pulau Jawa. Kawasan Alas Purwo, sebelum ditetapkan sebagai taman nasional, berstatus Suaka Margasatwa Banyuwangi Selatan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 6 stbl 456 tanggal 01 September 1939 dengan luas areal 62.000 hektare. Kemudian, status diubah menjadi Taman Nasional Alas Purwo.dengan luas 43.420 hektare melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan pada 1992. 

Ekosistem yang dimiliki TNAP mulai dari pantai (hutan pantai) sampai hutan hujan dataran rendah, hutan mangrove, hutan bambu, savana dan hutan tanaman keanekaragaman jenis flora darat di kawasan TNAP ini termasuk tinggi. Diketahui lebih dari 700 jenis tumbuhan mulai dari tingkat tumbuhan bawah sampai tumbuhan tingkat pohon dari berbagai tipe/formasi vegetasi.

Tumbuhan Khas Alas Purwo

Tumbuhan khas dan endemik pada taman nasional ini yaitu sawo kecik (Manilkara kauki). Selain itu tumbuhan yang sering dijumpai yaitu ketapang (Terminalia catapa), nyamplung (Calophyllum inophyllum), kepuh (Sterculia foetida), keben (Barringtonia asiatica), dan 10 jenis bambu. 

Disamping kaya akan jenis-jenis flora, TNAP juga kaya akan jenis-jenis fauna daratan, baik kelas mamalia, aves dan herpetofauna (reptil dan amfibi). Ditemukan 50 jenis mamalia di Taman Nasional Alas Purwo.

Beberapa jenis mamalia yang dijumpai di kawasan Taman Nasional Alas Purwo yaitu banteng (Bos javanicus), rusa (Cervus timorensis), ajag (Cuon alpinus), babi hutan (Sus scrofa), kijang (Muntiacus muntjak), macan tutul (Panthera pardus), lutung (Tracypithecus auratus), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jelarang (Ratufa bicolor), rase (Vivericula indica), linsang (Prionodon linsang), luwak (Paradoxurus hermaprhoditus), garangan (Herpestes javanicus) dan kucing hutan (Felis bengalensis).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus