Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -NusantEro Big Band, band Jazz kolaborasi musisi Indonesia dan Eropa, tampil untuk pertama kalinya di Jakarta International BNI Java Jazz festival 2020. Mereka tampil di hari pertama festival jazz tahunan terbesar ini pada Jumat, 28 Februari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
NusantEro adalah gabungan dari Nusantara-Eropa. Band yang tercipta dari hasil kolaborasi 25 musisi ternama Indonesia dan berbagai negara Eropa seperti Belgia, Denmark, Jerman, Hongaria, Italia, Belanda, Polandia, Slovakia, Spanyol, Swedia, dan Swiss. Proyek kolaborasi ini dibentuk sebagai bagian dari diplomasi budaya yang bertujuan untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan Uni Eropa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di panggung Java Jazz 2020, band ini mempersembahkan lagu-lagu klasik dari daerah dan negara mereka. Di antaranya lagu Jali Jali yang merupakan lagu daerah Jakarta atau Betawi. "Tepuk tangannya dong biar seru," seru Nesia Ardi yang menyanyikan lagu tersebut kepada penonton.
Mereka juga mebawakan lagu Bunga Angrek karya klasik dari Ismail Marzuki. Tak hanya mengaransemen ulang lagunya, liriknya pun dikombinasikan dengan bahasa Belanda. Suara vokal dari Nesia Ardi penyanyi asal Indonesia dan Alexander penyanyi asal Belanda dengan apik saling bersautan menyanyikan lagu tersebut.Penampilan NusantEro Big Band di hari pertama pagelaran musik Jakarta International BNI Java Jazz Festival di JIExpo, 28 Februari 2020. NusantEro Big Band merupakan kolaborasi 25 musisi jazz ternama dari Indonesia, Belgia, Denmark, Jerman, Hongaria, Italia, Belanda, Polandia, Slovakia, Spanyol, Swedia dan Swiss. NusantEro Big Band dipimpin oleh pengarah musik, pianis dan vokalis jazz ternama Indonesia, Nita Aartsen. Tempo/Nurdiansah
Untuk lagu-lagu dari beberapa negara Eropa, salah satunya lagu 'La Mer' dari Prancis, dibawakan oleh penyanyi asal Indonesia yakni Arif Dharma, Yohanes Raka, dan Zaky Tifano.
Setelah itu mereka kembali membawakan lagu-lagu Eropa dan Indonesia dengan harmonisasi yang indah. Lagu Rame-rame karya Christ Kayhatu yang dinyanyikan oleh penyanyi asal Indonesia Matthew Sayersz menjadi penutup dari penampilan NusantEro untuk hari pertama BNI Java Jazz Festival.
Sekadar informasi, proyek kebudayaan ini didukung oleh kedutaan Besar Belgia, Denmark, Jerman, Hungaria, Italia, Belanda, Polandia, Slovakia, Spanyol, Swedia, dan Swiss serta Uni Eropa.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, pernah menuturkan dalam jumpa pers bahwa NusantEro merupakan suatu perwujudan dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika dari Indonesia, dan United in Diversity dari Uni Eropa.
M RYAN H