Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Desakan kepada Pemerintah DIY dan Kota Yogya untuk berani lebih sering meggelar ujicoba Malioboro bebas kendaraan bermotor terus mengalir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah permaisuri Sri Sultan Hamengku Buwono X, Ratu Hemas mendorong Malioboro bebas kendaraan, giliran DPRD DIY yang mendesak Pemerintah DIY mengambil langkah lebih progresif dalam upaya mewujudkan kawasan semi pedestrian Malioboro itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DPRD DIY menilai setelah dua kali ujicoba membebaskan Malioboro dari kendaraan bermotor tiap 35 hari sekali atau tiap Selasa Wage, animo masyarakat ternyata sangat positif. Malioboro kian ramai, bukannya tambah sepi.
Atraksi seni jalanan di kawasan wisata Malioboro Yogyakarta. TEMPO | Shinta Maharani
“Kami mendorong kebijakan bebas kendaraan di Malioboro itu bisa dibuat dua kali sepekan, misalnya Sabtu-Minggu atau masa liburan,” ujar anggota Komisi C DPRD DIY, Huda Tri Yudiana, Rabu 24 Juli 2019.
Pihak DPRD DIY dalam waktu dekat akan memanggil Pemerintah DIY untuk membahas usulan peningkatan intensitas Malioboro bebas kendaraan itu. Huda menuturkan wisatawan dinilai merasa nyaman dengan kebijakan itu karena Malioboro jadi terbebas dari kepadatan lalu-lintas dan polusi.
Menurut Huda, saat akhir pekan dan liburan, Malioboro bisa diujicoba bebas kendaraan agar lebih terlihat dampaknya.
Saat kebijakan bebas kendaraan itu diterapkan di masa liburan, ujar Huda, juga bakal memberi dampak positif pelaku moda tradisonal seperti pengemudi becak kayuh dan kusir andong. Serta meningkatkan penumpang Trans Jogja, karena menjadi satu satunya moda kendaraan bermotor yang masih boleh melintas.
"Dari pengemudi becak kayuh, kusir andong serta kaki lima akan mendapat dampak positif jika ujicoba itu lebih sering saat liburan,” ujarnya. Selain itu juga akan lebih banyak ruang untuk memoles Malioboro dengan berbagai atraksi yang memicu kunjungan.
Untuk meningkatkan intensitas Malioboro bebas kendaraan bermotor itu, DPRD DIY bersedia saja jika harus menambah anggaran operasional yang dibutuhkan untuk keperluan seperti petugas yang bertanggungjawab dalam pengalihan arus.
Kepala Dinas Perhubungan DIY Sigit Sapto Raharjo menuturkan dari pihak pemerintah sendiri memang merencanakan ada perluasan waktu uji coba Malioboro bebas kendaraan bermotor, khususnya yang mengambil waktu akhir pekan.
"Rencananya nanti setelah tiga sampai empat kali uji coba tiap Selasa Wage memang akan dilakukan uji coba Sabtu dan Minggu," ujarnya.