Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lembah Tidar di Magelang menjadi lokasi pembekalan para menteri Kabinet Merah Putih pada 25-27 Oktober 2024. Lembah di kawasan Gunung Tidar ini dikenal sebagai tempat Akademi Militer atau Akmil yang melahirkan perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat atau TNI AD.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lembah Tidar berada di kawasan Kebun Raya Gunung Tidar, salah satu bukit yang berada di tengah Kota Magelang. Gunung ini menjadi destinasi wisata religi dan dipakai olahraga saat pagi hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang, nama Tidar berasal dari kata "mukti" dan "kedadar". "Mukti" berarti berhasil dan "kedadar" berarti ditempa atau diuji. Jadi, kata ini memiliki makna berhasil ditempa.
Fakta Gunung Tidar
1. Mitos Pakunya Tanah Jawa
Di kalangan masyarakat Jawa, Gunung Tidar dipercaya sebagai Pakuning Tanah Jowo atau pakunya tanah Jawa. Menurut mitos, Gunung Tidar adalah paku atau pasak yang dipasang di tengah-tengah Pulau Jawa agar pulau ini berhenti terombang-ambing di tengah samudra.
2. Pusat Kegiatan Orang Belanda di Masa Kolonial
Di masa kolonial, Gunung Tidar hanya ditumbuhi rerumputan yang dimanfaatkan untuk menggembala hewan. Di lembahnya terdapat tanah lapang dan datar yang sering digunakan untuk berbagai kegiatan oleh pemerintah kolonial, misalnya sebagai tempat latihan militer, berkuda, landasan pesawat, dsn arena bermotor.
3. Tempat Perayaan Kemerdekaan
Pada masa awal kemerdekaan, Gunung Tidar menjadi salah satu tempat berkumpulnya rakyat Magelang untuk merayakan kemerdekaan Republik Indonesia. Rakyat mengibarkan Bendera Merah Putih di puncak Gunung Tidar pada 25 September 1945.
4. Pusat Latihan Militer
Pada masa kemerdekaan, Gunung Tidar menjadi bagian penting TNI karena tempat didirikannya Akademi Militer (Akmil) Magelang yang diresmikan Presiden Sukarno pada 11 November 1957. Beberapa area di Gunung Tidar pernah dijadikan tempat berlatih militer. Di bagian puncak juga terdapat tiang bendera besar yang sering dimanfaatkan untuk kegiatan upacara oleh Akmil.
5. Penghijauan
Gunung Tidar awalnya gundul. PAda 1960-an, dilakukan penghijauan dengan menanam pohon pinus (Pinus merkusii). Sejak itu, kegiatan menanam pohon semakin sering dilakukan dengan jenis yang berbeda-beda, mulai dari mahoni (Swietenia spp.), khaya (Khaya senegalensis) dan damar (Agathis dammara). Gunung Tidar pun kini semakin hijau.
6. Status Kebun Raya
Pada awalnya, Gunung Tidar ini berstatus sebagai hutan kota. Namun, pada 2019 Pemerintah Kota Magelang melakukan inisiasi pembangunan kebun raya. Kawasan Gunung Tidar pun berubah status menjadi Kebun Raya Gunung Tidar pada pada 12 Januari 2021.
Kebun Raya Gunung Tidar memiliki luas 701.674 meter persegi dengan puncak yang berada di ketinggian 503 meter di atas permukaan laut. Pengunjung bisa naik ke puncaknya, lalu turun lagi dengan melewati 1.002 anak tangga.