Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kebun Raya Gunung Tidar di Kota Magelang, Jawa Tengah, tetap buka bagi wisatawan saat retret kepala daerah yang baru dilantik. Kebun raya ini berada di satu area dengan Akademi Militer (Akmil) yang menjadi tempat retret pada 21-28 Februari 2025. Gedung Akmil Magelang berada di lembah Gunung Tidar sisi barat, sedangkan wisatawan naik Gunung Tidar dari sisi timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala UPT Wisata Kebun Raya Gunung Tidar Kota Magelang Muwahidin menyampaikan sampai saat ini belum ada surat penutupan bagi wisata Gunung Tidar. Hal ini berbeda dengan saar retret Kabinet Merah Putih, di mana kawasan Gunung Tidar tertutup untuk umum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau untuk retret kepala daerah sampai saat ini tidak ada surat penutupan dari Kemendagri. Kalau ada penutupan kami minta hanya di bagian puncak saja karena menjelang puasa ini banyak pengunjung," katanya.
Tempat Ziarah sebelum Ramadan
Ia menuturkan, sebelum puasa biasanya banyak pengunjung berziarah di Gunung Tidar. Jika ditutup, ia khawatir tempat wisata ini akan kehilangan momentum selama satu minggu yang menjadi puncak pengunjung di bulan Ruwah (bulan kalender Jawa) ini.
"Kami belum menerima surat terkait permintaan penutupan, misalnya ada penutupan pengunjung kita mengusahakan hanya di area puncak saja dari jam berapa sampai jam berapa ditutup," katanya.
Ia menuturkan, pada bulan Ruwah ini pengunjung Gunung Tidar pada akhir pekan bisa mencapai 3.000 orang.
"Kalau di bulan-bulan biasanya pada akhir pekan biasa dikunjungi 1.000-2.000 orang tetapi menjelang puasa bisa mencapai 3.000 orang pada akhir pekan," katanya.
Gunung Tidar dikenal sebagai destinasi wisata religi. Gunung yang dikenal sebagai "Paku Tanah Jawa" itu luasnya mencapai 70,1 hektare. Untuk mencapai puncaknya wisatawan harus menapaki 1.002 anak tangga, sampai kembali ke bawah.
Menurut legenda, Gunung Tidar dianggap sebagai penyangga Pulau Jawa agar tidak goyah. Mitos ini menyebutkan bahwa di puncak Gunung Tidar terdapat sebuah tombak besar yang dikenal dengan nama Tombak Kiai Sepanjang yang berfungsi sebagai pengikat Jawa agar tidak terombang-ambing oleh kekuatan alam.
Pemandangan Alam dan Suasana Asri
Pengunjung yang mendaki dapat menemukan berbagai jenis pepohonan seperti beringin, pinus, dan mahoni yang menciptakan suasana asri dan teduh. Udara di kawasan ini juga sejuk dan segar, khas dari area pegunungan yang alami.
Di sekitar lereng Gunung Tidar, beberapa satwa liar juga dapat ditemukan, seperti burung, monyet ekor panjang, serta beragam jenis serangga. Meski hewan-hewan besar jarang terlihat, keberadaan fauna kecil menambah nilai ekologis dari gunung ini.
Pemandangan dari puncak Gunung Tidar menawarkan panorama Kota Magelang yang indah, terutama saat matahari terbit dan terbenam. Hal ini membuatnya menjadi tempat favorit bagi para fotografer dan pecinta alam.