Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Festival Danau Sentani XII akan berlangsung pada 19 - 23 Juni 2021. Festival ini sempat vakum dua kali pada 2019 dan 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 2019, Festival Danau Sentani urung terlaksana karena bencana banjir bandang dan tanah longsor. Lokasi Festival Danau Sentani terendam air sempai satu meter. Kemudian di 2020, pandemi Covid-19 membuat agenda pariwisata tahunan ini batal terwujud.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura, Elvis Kabey mengatakan Festival Danau Sentani 2021 berlangsung di Khalkote, tepi Danau Sentani, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua. Khalkote terletak 12 kilometer sebelah timur Bandara Sentani atau 21 menit perjalanan dengan naik mobil.
Pemerintah Kabupaten Jayapura, Papua, sedang berbenah mempersiapkan Festival Danau Sentani XII tahun ini. Bangunan stan pameran yang rusak karena luapan air danau tengah diperbaiki. "Kami juga menerapkan protokol kesehatan ketat demi memulihkan pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Elvis Kabey pada Jumat, 26 Februari 2021.
Meriahnya Pembukaan Festival Danau Sentani 2015
Festival Danau Sentani XII akan menampilkan budaya suku Sentani, seperti tari-tarian di atas perahu, atraksi merokok sambil menyelam di dalam air sembari mencari ikan, dan lainnya. Ada pula pameran dan pasar ekonomi kreatif hasil kerajinan khas Sentani, kuliner tradisional Sentani, pawai budaya, pertunjukan seni, lomba, tur Danau Sentani untuk melihat obyek wisata budaya, situs arkeologi di sekitar Danau Sentani.
Festival Danau Sentani XII diharapkan dapat menarik wisatawan mancanegara, seperti warga negara asing yang tinggal di Sentani sebagai pilot, misionaris, guru sekolah internasional, dan teknisi pesawat. Diharapkan keluarga mereka dari luar negeri datang dan turut meramaikan festival tersebut.
Beberapa kerajinan dan kuliner tradisional yang menarik dalam Festival Danau Sentani antara lain noken, lukisan kulit kayu, ukiran khas Sentani, produk hasil olahan sagu, cokelat dan kopi robusta Lembah Grime, buah merah dan wine dari buah pandan anggur endemik Cyclops atau Gunung Dafonsoro, Papua.
Turis asing sedang menari bersama peserta Festival Danau Sentani V Tahun 2012 yang resmi dibuka pada 19-6, 2012. Festival kali ini mengusung Satu untuk Semua yang akan berlangsung 19-30 Juni 2012 di Pantai Kalkhote, Sentani Timur, Jayapura, Papua. Tempo/Cunding Levi
Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan, kawasan Danau Sentani juga memiliki situs-situs arkeologi yang dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata berkelanjutan. Dalam Festival Danau Sentani nanti juga ada kampanye menanam pohon kombhouw.
"Pohon ini perlu dilestarikan karena kulitnya menjadi media dalam lukisan kulit kayu," kata Hari yang juga dosen arkeologi Universitas Cendrawasih. "Saat ini sulit menemukan pohon kombhouw di sekitar danau."
Selain Festival Danau Sentani, tahun ini ada Festival Makan Papeda dalam Gerabah di Kampung Abar, Danau Sentani, pada 30 September 2021. Dua bulan kemudian berlangsung Festival Ulat Sagu di Yoboi, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.