Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Garap Potensi Wisata Baru, Geopark Gunung Sewu Berkolaborasi dengan Langkawi Malaysia

Geopark Gunung Sewu bekerja sama dengan Geopark Langkawi Malaysia awal November 2023 ini.

4 November 2023 | 09.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul Yogyakarta termasuk bagian dalam Geopark Gunung Sewu (Tempo/Pribadi Wicaksono)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Geopark Gunung Sewu yang melingkupi wilayah Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta, Wonogiri Jawa Tengah, dan Pacitan Jawa Timur resmi bekerja sama dengan Geopark Langkawi Malaysia awal November 2023 ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kerjasama yang diteken dua pihak pengelola geopark di Yogyakarta pada Rabu, 1 November 2023 itu, bertujuan untuk mengerek kunjungan wisata di kedua geopark tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dua pihak, baik Yogyakarta Indonesia dan Langkawi Malaysia, selama ini sama-sama mengandalkan pariwisata sebagai penggerak ekonominya, jadi kerjasama geopark ini menjadi pintu masuk," kata Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Beny Suharsono Jumat 3 November 2023.

Inisasi kerjasama geopark ini awalnya muncul dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri. Diawali dengan merancang bentuk kerjasama apa saja yang bisa dilakukan antara Geopark Gunung Sewu dan Langkawi.

Pejabat Fungsional Ahli Madya Kementerian Luar Negeri RI Arief Hidayat mengatakan, geopark menjadi kawasan yang mengintegrasikan tiga macam keragaman. Yaitu keragaman geologi, keragaman hayati, maupun keragaman budaya.

Geopark Gunung Sewu

Gunung Sewu menjadi salah satu dari 10 geopark di Indonesia yang diakui UNESCO berkat terjaganya keragaman flora, fauna juga geologi dan budaya seputar kawasan itu. "Aspek geologi, hayati dan budaya yang ada di Gunung Sewu sangat luar biasa dan jarang ditemukan di dunia," kata Arif.

Geopark Gunung Sewu memiliki 116 gua yang memiliki stalaktit dan stalakmit, serta arus sungai bawah tanah. Dalam gua di area ini juga pernah ditemukan fosil peninggalan manusia purba yang diperkirakan hidup pada sekitar 1,8 juta tahun yang lalu.

"Karenanya, Geopark Gunung Sewu ini memiliki potensi pengembangan wisata yang luar biasa," papa Arif

Dari kerja sama dua geopark itu, Arief menyatakan bisa jadi pemicu terbukanya peluang kerja sama yang lebih luas dalam jangka menengah maupun jangka panjang. Terutama soal pariwisata dua pihak.

Sekda DIY Beny Suharsono menuturkan dari kerjasama dua geopark itu bisa lebih menjamin terbukanya kerja sama lebih luas untuk sektor pariwisata. "Bisa bentuknya kerjasama sister province maupun kerja sama teknik," imbuhnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus