Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Panas yang terik diperkirakan akan menaikkan suhu udara hingga mencapai 50 derajat Celcius dalam beberapa hari ke depan di kawasan Eropa Selatan. Hal ini membuat orang yang berada di negara-negara di kawasan tersebut, seperti Italia, Yunani, dan Spanyol, menderita gelombang panas yang mematikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena gelombang panas tersebut, banyak wisatawan berencana untuk mengubah rencana liburan mereka ke sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagian besar wilayah Eropa Selatan telah mencapai suhu 30 derajat C, sementara beberapa bagian di wilayah Italia Selatan dan wilayah Yunani berada di pertengahan 40 derajat C, atau 8 derajat C sampai 12 derajat C di atas rata-rata musiman wilayah tersebut. Suhu terpanas yang tercatat di wilayah tersebut mencapai 45 derajat C.
BBC menyebut bahwa sebagian besar kota di Italia berada di zona merah. Wilayah terpanas adalah Pulau Sardinia dan Sisilia dengan suhu tertinggi sekitar 46 derajat C atau 47 derajat C. Saking panasnya, media lokal sebagai settimana infernale atau "minggu neraka".
Jadi masalah kesehatan
Tingginya suhu udara menyebabkan masalah kesehatan dan membebani layanan medis setempat selama masa puncak turis. Lima belas kota di Italia, sebagian besar dari berada pada pusat negara dan selatan, berada di bawah peringatan keras karena risiko tinggi untuk orang dewasa yang lebih tua, anak-anak, dan orang rentan lainnya.
Pekan lalu, seorang pria berusia 44 tahun yang sedang mengecat penyeberangan di utara kota Lodi dalam suhu 40 derajat C. Pria tersebut kehilangan kesadaran dan kemudian meninggal dirumah sakit.
Lebih dari 2.000 orang telah dievakuasi akibat kebakaran hutan di La Palma di Kepulauan Canary. Otoritas Yunani juga membuka area ber-AC pada gedung-gedung publik untuk mengatasi suhu panas.
Menjadi lebih panas
Sorang peramal cuaca mengatakan bahwa dalam beberapa hari kedepan, bagian wilayah Italia dan Yunani akan berada dalam suhu 48,8 derajat C, seperti yang tercatat pada Syrcuse, Sisilia pada Agustus 2021. Ini merupakan suhu tertinggi yang pernah dialami di Eropa.
Cuaca panas tersebut akan berlanjut dalam satu minggu lagi, terutama untuk wilayah Yunani dan sebagian wilayah Turki.
Menurut kantor Meteorological Office Inggris, cuaca tersebut akan mereda di beberapa negara di seluruh Eropa Barat dalam beberapa hari ke depan.
Tapi sampai cuaca normal, wisatawan yang tengah traveling ke negara-negara tersebut disarankan untuk tetap terhidrasi, mengoleskan tabir surya, dan menghindari sinar matahari pada siang hari ketika sedang berlibur.
"Ini adalah kelanjutan besar pada sistem ketika Anda berada di sana, jadi sebaiknya memberi diri Anda kesempatan untuk membiasakan diri dengan panas," kata peramal cuaca Simon Partridge.
Sebagian orang bisa mengubah rencana liburan mereka selama gelombang panas, tetapi kondisi normal akan tetap berlaku, termasuk untuk biaya pembatalannya.
DWI NUR AZIZAH | MIRROR.CO.UK | BBC