Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Natuna - Kabupaten Natuna yang terletak di Kepulauan Riau, pada tahun 2018 terdaftar sebagai Geopark Nasional atau sebuah wilayah geografi yang memiliki warisan geologi dan keanekaragaman geologi yang bernilai tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Geopark ini juga dikembangkan dengan tiga pilar utama, yaitu konservasi, edukasi dan pengembangan ekonomi lokal. Diharapkan dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan kesadaran nilai-nilai keanekaragaman hayati dan budaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itu dinilai karena banyaknya kekayaan dan keindahan alam tersembunyi yang ada di Natuna. Mulai dari Gunung Ranai, Pulau-pulau dengan berbagai cerita di dalamnya, pantai, hingga Batu Granit tua yang berumur ratusan juta tahun.
Meski begitu, Wakil Bupati Kabupaten Natuna, Rodhial Huda mengatakan masyarakat belum banyak yang mengetahui tentang Geopark ini. Pemerintah daerah pun masih menggencarkan sosialisasi dan edukasi.
Geopark ini, kata Rodhial, bukan didaftarkan oleh masyarakat secara langsung. Tapi oleh pemerintah dengan tujuan utama adalah branding nama Natuna di kancah Internasional sebagai soft diplomasi daerah maritim Indonesia.
"Dulu sejarah itu, bagaimana cara diplomasi maritim supaya orang tahu miliknya Indonesia, makanya didaftarkan Geopark ke Nasional, baru nanti ke UNESCO, biar orang tahu, Natuna milik Indonesia," kata Rodhial saat ditemui di kediamannya pada Senin, 12 Mei 2024.
Sebab, Natuna yang dikenal dengan kekayaan hasil laut yang melimpah, ditambah dengan berbagai jenis ikan-ikan yang dijual dengan harga yang cukup mahal itu berada di kawasan selatan laut China yang dilabeli sebagai Laut China Selatan.
"Sebetulnya, China tidak pernah mendiplomasikan kawasan Laut China Selatan itu milik mereka, mereka hanya memasukkannya ke dalam passport saja, tapi kalau nantinya generasi mereka tidak paham sejarah, pastinya mereka mengklaim bahwa itu milik mereka," kata Rodhial.
Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap geopark, nantinya akan menjadi tugas utama pemerintah daerah untuk terus mengedukasi masyarakat terkait hal itu. Bahkan ia mengatakan, Kabupaten Natuna telah membuat organisasi khusus Geopark.
"Pemerinah daerah bekerja untuk membantu melesstarikan lingkungan di Natuna," katanya.
Diketahui, geopark di Natuna sendiri ada beberapa Geosite salah satunya Gunung Ranai, Pulau Senoa, Pulau Sedanau, Pulau Setanau, dan Pantai Batu Kasah.