Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perubahan nama jalan yang dilakukan Gubernur Anies Baswedan di Jakarta Timur menjadi sorotan, karena memakai nama beberapa tokoh dan seniman Betawi, salah satunya yaitu Haji Bokir. Mengganti Jalan Raya Pondok Gede di Kecamatan Kramat Jati, Jalan Haji Bokir menempatinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Memiliki nama lengkap Haji Bokir bin Dji’un atau kerap disapa Bokir memang terkenal sebagai pemain lenong. Anak dari pasangan Mak Kinang dan Djiun, serta memiliki 3 saudara ini telah dididik kesenian sedari kecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lahir pada 25 Desember 1923, Bokir dibesarkan dari keluarga seniman, khususnya dalam kesenian topeng. Dalam buku Apa dan Siapa: Sejumlah Orang Indonesia 1983-1984, Bokir mengaku selalu menyegat anak sekolah yang lewat di sawah untuk mengajarkannya menulis. Ayahnya, Dji’un yang merupakan pemimpin grup Topeng Cilasak di Bogor membentuk bakat seni komedian ini dalam bermain seni Topeng.
Perjalanan Karier Haji Bokir
Sebelum tampil di televisi, Bokir sukses memimpin grup Topeng Betawi Setia Warga pada tahun 1966. Gaya bicaranya yang unik dan ciri khas ala pemain lenong membawa Bokir tampil ke televisi, radio, bahkan menjadi aktor film seperti Betty Bencong Slebor, Sundel Bolong, sampai Titisan Dewi Ular.
Pada1982, laki-laki kelahiran Bogor itu juga bermain di Malaysia dan Singapura. Kepopuleran Bokir membuat ia kerap adu akting bersama aktor dan seniman ternama, termasuk Benyamin Sueb hingga Suzanna.
Sebagai orang yang telah menggeluti Seni Topeng Betawi sejak kecil, Bokir mendidikan banyak seniman Betawi seperti, Mpok Nori, Bolot, Malih Tontong, dan Omas.
Sampai sekarang, almarhum menjadi bagian dari salah satu panutan seniman Topeng Betawi. Putranya, Sabar Bin Bokir yang juga menekuni bidang komedi tradisi, mengungkapkan pesan dari ayahnya bahwa melawak harus berprinsip tetap meliputi tata krama dan etika.
“Dengan didikan seni komedi tradisi, yang tetap dipakai adab dan etika. Dalam komedi, itu bisa bertutur kata yang sopan, tidak menghina orang, menjelek-jelekkan orang, dan membuka aib orang. Berbeda dengan komedian sekarang, kita kan orang timur, jadi masing-masing,” kata Sabar seperti yang dikutip dalam chanel Yotube Humoria Indonesia.
BALQIS PRIMASARI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.