Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Hari Museum Nasional, Benteng Vredeburg Pamerkan Koleksi Lukisan Pejuang

Tak hanya pameran lukisan, Benteng Vredeburg Yogyakarta dalam peringatan Hari Museum Indonesia 2022 ini menghelat berbagai kegiatan pendukung.

12 Oktober 2022 | 21.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Destinasi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta menggelar peringatan Hari Museum Indonesia 2022 dengan menggelar pameran koleksi cukup menarik untuk disambangi wisatawan bertajuk Goresan Tapak Tilas Perjuangan di museum tersebut, 12-16 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pameran ini salah satunya menampilkan belasan koleksi lukisan bertema perjuangan, yang diantara pelukisnya merupakan pelaku sejarah itu sendiri," kata Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Suharja, Rabu, 12 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Total koleksi lukisan yang dipamerkan di ruang Gedung Sultan Agung dan halaman Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta ada 16 lukisan dari tujuh pelukis yang mengusung penggambaran perjalanan sejarah Indonesia. Misalnya Sugeng Darsono dan Franz Harsono. Dua seniman itu merupakan pejuang kemerdekaan yang sama-sama sempat berperang langsung dan tergabung dalam barisan Tentara Pelajar di masa perjuangan kemerdekaan.

Sugeng Darsono sebelum menjadi siswa Akademi Seni Rupa Indonesia pada 1957, terlibat langsung sejumlah pertempuran mulai dari pertempuran di Rejodani, Sleman, pertempuran di Prambanan hingga pertempuran lima hari di Semarang. 

Dalam pameran itu, karya milik Sugeng Darsono yang dipamerkan berjudul Pertempuran Tentara Pelajar di wilayah Prambanan Sleman. Satu karya Sugeng itu menggambarkan sengitnya kontak senjata para tentara pelajar melawan penjajah dengan latar rumah-gedung terbakar.

Adapun Frans Harsono, sempat aktif berperang melawan penjajah di barisan Tentara Pelajar di Yogyakarta sebelum meneruskan pendidikannya di Akademi Seni Rupa Indonesia Yogyakarta. Frans lalu mendapat beasiswa Pemerintah Indonesia meneruskan studinya di PRATT Institute of New York tahun 1959.

Dalam pameran itu, koleksi lukisan Frans yang dipamerkan bertajuk Nyegat Londo di Jembatan Serayu yang menggambarkan para gerilyawan Indonesia sedang bersembunyi di sebuah kebun sembari mengarahkan moncong senapan ke jembatan Kali Serayu.

"Karya karya seni pelaku sejarah yang terlibat langsung peristiwa itu memiliki daya tarik karena seolah mampu menggambarkan bagaimana sengitnya pertempuran ketika itu," kata Suharja.

Selain itu, dipamerkan lukisan lain tak kalah menariknya seperti penyerangan Sultan Agung Hanyakrakusuma ke Batavia, pertempuran laut Arafuru, pertempuran Kotabaru hingga lukisan perlawanan Pangeran Diponegoro. 

"Peristiwa perjuangan diubah menjadi berbagai tema lukisan yang sarat makna atau simbol perjuangan, sekaligus menyampaikan pesan penting tentang semangat perjuangan," kata Suharja. 

Tak hanya pameran lukisan, Benteng Vredeburg Yogyakarta dalam peringatan Hari Museum Indonesia 2022 ini menghelat berbagai kegiatan pendukung. Kegiatan tersebut seperti talkshow radio, podcast museum, dongeng sejarah, detektif vredeburg dan pentas seni. Selain itu, pameran temporer ini didukung dengan stan-stan komunitas dan sekolah berjumlah 20 stan.

Kepala Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan Hari Museum Indonesia yang jatuh setiap 12 Oktober dipilih karena bertepatan dengan Musyawarah Museum se-Indonesia (MMI) yang pertama di Yogyakarta pada 1962. 

Penetapan tanggal hari museum berdasarkan pertemuan MMI di kota Malang, Jawa Timur pada tanggal 26-28 Mei 2015. Pertemuan tersebut dihadiri 250 pengelola museum di Indonesia. 

"Pertemuan saat itu juga membahas isu-isu dan paradigma baru dalam dunia permuseuman untuk kemajuan museum," kata Dian.

Dian mengatakan peristiwa Musyawarah Museum se-Indonesia dianggap sebagai peristiwa penting dalam dunia permuseuman Indonesia. "Setelah 17 tahun Indonesia merdeka, perhatian terhadap perkembangan permuseuman Indonesia mulai menggeliat," kata dia.

Tema besar yang diangkat dalam pameran ini mengacu pada tema Hari Museum Indonesia, yaitu Museum Sebagai Sumber Inspirasi Bangsa atau Inspiring Museum. Tema ini diangkat sebagai simbol pentingnya museum bangkit kembali setelah selama dua tahun lebih menutup diri karena pandemi yang melanda Indonesia. "Museum harus bangkit dengan memiliki inovasi pengelolaan dan layanan yang semakin sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan zaman," kata Dian. 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus