Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil selalu ingat pesan dari gurunya setiap kali mendesain tata ruang kota. Salah satu yang diingatnya adalah desain kota yang buruk akan melahirkan mentalitas warga kota yang buruk pula.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ridwan, jangan pernah lupa, kota itu sejatinya untuk manusia, bukan untuk bermobil!” tulis Ridwan menirukan ucapan dosen pembimbingnya, Allan Jacobs, di Universitas California Berkeley, Amerika Serikat. Ridwan mengunggah tulisan ini di halaman Instagramnya, Sabtu, 28 Agustus 2021, disertai foto saat ia melakukan panggilan video dengan Allan, hari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini ingat betul Allan pernah berucap desain kota itu harus humanis dan banyak pejalan kaki. Bukan hanya itu, kota juga harus bisa dinikmati dengan memperbanyak ruang pubik, perasaan aman dan nyaman. “Desain Kota yang buruk akan melahirkan mentalitas warga kota buruk pula. Begitu pun sebaliknya. Kita mendesain kota kita, setelahnya kota kita yang akan mendesain kita,” tulis Emil menuturkan.
Itu sebabnya, menurut Ridwan, kota-kota di Jawa Barat banyak memiliki taman dan trotoar yang nyaman. Bukan hanya itu, kota-kota di Jawa Barat juga memiliki ruang publik atau alun-alun dan banyak disukai. “Mari berterima kasih ke Prof Allan Jacobs. Siapa memuliakan guru kita, maka niscaya Allah akan juga memuliakan hidup kita,” tulis suami Atalia Praratya ini.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menjadi pembicara kunci pada Rakor Kecamatan se-Jawa Barat yang dilakukan secara virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (19/8/2021). (Foto: Rizal/Biro Adpim Jabar)
Profesor Allan B. Jacobs, merupakan pengajar di UC Berkeley California, tempat Ridwan mengambil magister untuk jurusan urban design, 22 tahun yang lalu. Di usianya kini, 92 tahun, Allan masih terlihat gagah. “Dosen pembimbing yang paling besar mengubah cara pandang saya terhadap peradaban dan desain kota. Beliau saya kirimi batik dan foto saya, semoga selalu ingat kepada mantan muridnya,” tulis Ridwan.
Unggahan Ridwan ini mendapatkan respon beragam dari netizen. “Daerah Antapani susah untuk pejalan kaki pak gubernur, jalanan mobil juga sempit, kalau kita jalan kaki sering diklakson mobil, masa mau nyemplung ke got,” tulis akun maliniannisa. “Semoga ilmu beliau bisa Bapak turunkan ke orang lain juga pak,” tulus akun andka.wp. “Tapi, Pak Kalimalang itu malah dibeton bikin tol, sampingnya dibikin-bikin apartemen tuh kumaha,” tulis syf.nfs.
Sebelumnya, ayah dari bocah menggemaskan bernama Arkana Aidan Misbach ini pernah mengunggah rencananya merevitalisasi Kalimalang di Kota Bekasi via media sosialnya. Dalam postingan yang viral itu, Ridwan Kamil menjanjikan warga Bekasi akan dapat menikmati Kalimalang sebagus Sungai Cheyonggyecheon di Seoul, Korea Selatan. “Viral kan? Berarti warga Bekasi memendam keinginan yang luar biasa terhadap ruang hidupnya,” kata dia.
Ridwan Kamil yang berprofesi sebagai arsitek ini mendesain beberapa masjid yang terkenal seperti masjid Al Safar yang terletak di Rest Area Km 88 Jalan Tol Cipularang-Padaleunyi arah Jakarta. Ia juga menyumbangkan desain Masjid Al-Mizan untuk Pengadilan Tinggi Jawa Barat bertema neraca atau timbangan.
DEWI RETNO