Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Ikan Paus Terdampar di Probolinggo, Kena Baling-baling Kapal

Bangkai ikan paus bungkuk yang terapung di perairan laut terdampar di Pantai Duta Probolinggo, Jawa Timur,

7 Juni 2018 | 17.22 WIB

Petugas gabungan bersama nelayan berusaha mengevakuasi bangkai ikan Paus hitam jenis Sperm Whale yang terdampar di perairan Ujung Beting, Pantai Bahagia, Muaragembong, Bekasi, Jawa Barat, Senin (30/7). Ikan paus yang sempat diselamatkan dari perairan Pakisjaya, Karawang pada Sabtu (28/7) lalu ditemukan mati oleh sejumlah nelayan pada hari Minggu (29/7). ANTARA/ Jose Ferdinan
Perbesar
Petugas gabungan bersama nelayan berusaha mengevakuasi bangkai ikan Paus hitam jenis Sperm Whale yang terdampar di perairan Ujung Beting, Pantai Bahagia, Muaragembong, Bekasi, Jawa Barat, Senin (30/7). Ikan paus yang sempat diselamatkan dari perairan Pakisjaya, Karawang pada Sabtu (28/7) lalu ditemukan mati oleh sejumlah nelayan pada hari Minggu (29/7). ANTARA/ Jose Ferdinan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Probolingo - Bangkai ikan paus bungkuk yang terapung di perairan laut terdampar di Pantai Duta Probolinggo, Jawa Timur, Rabu, 6/6. Kasi Pendayagunaan Sumber Daya Pesisir Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo, Yunianto mengatakan ikan paus tersebut mati diduga karena terkena sayatan baling-baling kapal.

"Kapal tersebut berukuran besar yang biasa beroperasi di perairan laut dalam," kata Yunianto di Probolinggo, Jawa Timur, Kamis, 7/6. Dia menjelaskan pada bangkai tersebut terdapat luka sayatan pada bagian bawah sisi kanan. “Melihat jenis sayatannya jelas bahwa itu bukan serangan predator.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ia mengatakan, paus yang mati karena faktor alamiah seperti tua atau serangan parasit, tidak akan ada luka sayatan. Dan apabila mati diserang predator seperti  hiu, maka bekas lukanya berbeda. "Kalau serangan predator seperti hiu, maka pasti ada bentuk gigitan dan ada luka cuilan.”

Bangkai mamalia laut itu pertama kali ditemukan oleh seorang pelajar sekolah dasar negeri (SDN) Randutatah, Muhammad Rian pada Selasa sore saat memancing di tepi pantai. Awalnya ia menduga bangkai paus itu sebagai perahu yang terbalik.

"Awalnya saya menduga itu perahu terbalik di tengah laut dan saya kemudian menyampaikan kepada orang-orang di desa, namun setelah dilihat agak dekat, ternyata ikan paus yang terdampar," kata Rian di Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Salah seorang warga Desa Randutatah, Sutik, mengatakan posisi bangkai paus tersebut awalnya cukup jauh dari bibir Pantai Duta. Namun lama-kelamaan bangkai tersebut semakin mendekat ke garis pantai hingga menyebabkan banyak warga yang berkerumun melihat pauas tersebut.

Berdasar informasi yang dihimpun di lapangan, bangkai paus itu memiliki panjang sekitar 10 meter, dan jenisnya paus bungkuk atau paus baleen. Warga menjelaskan mamalia laut sejenis itu pernah ditemukan di Desa Tongas Wetan, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, pada Oktober 2017.

Pada kamis, bangkai ikan paus itu akhirnya dievakuasi nelayan setempat ke tengah laut. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Dedy Isfandi mengatakan evakuasi itu dimulai sejak pukul 07.00 WIB hingga 10.00 WIB oleh sejumlah perahu nelayan di perairan setempat.

Bangkai ikan paus tersebut diikat dan ditarik ke tengah lautan menggunakan perahu. "Jaraknya sekitar 2,5 mil laut atau 5 kilometer dari Pantai Duta Probolinggo, sehingga evakuasi tersebut berhasil," katanya di Kabupaten Probolinggo.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus