Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Informasi Terbaru Soal Rencana Bali Bangun LRT

Bali akan memiliki kereta cepat Light Rail Transit atau LRT, yang pembangunannya direncakan mulai dikerjakan September 2024.

19 Februari 2024 | 01.40 WIB

Ilustrasi LRT. Foto: Canva
Perbesar
Ilustrasi LRT. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bali akan memiliki kereta cepat Light Rail Transit. Dinas Perhubungan (Dishub) Bali mengatakan proses konstruksi proyek pengembangan LRT itu berpeluang mulai dikerjakan pada September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Dishub Bali IGW Samsi Gunarta di Denpasar, Sabtu, mengatakan, ini bisa sesuai waktu yang diharapkan apabila progress-nya terus dikejar, dan peletakan batu pertama berlangsung Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Sebetulnya kita lagi hitung kalau misal secara keuangan bisa didukung benar semestinya begitu keuangan didukung sudah oke itu, langsung bisa ground breaking, perkiraan saya kira-kira September mulai konstruksi,” kata dia.

Ground breaking paling cepat itu kalau murni dengan dilanjutkan pelaksanaan konstruksi kemungkinan sih Maret paling cepat, kita sedang mengejar,” kata Samsi.

Selain pembiayaan, saat ini pemerintah masih melanjutkan studi kelayakan proyek LRT yang masih dilakukan konsorsium Korea Selatan, selebihnya beberapa komponen penting sudah ditetapkan.

“Sekarang sudah proses penetapan rute sudah, rencana stasiun sudah, ini sudah menuju penyiapan pembiayaan,” ujarnya.

Untuk rute tak ada perubahan dari rencana awal, Dishub Bali menyebut titik awal keberangkatan LRT adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai, kemudian menuju Central Parkir Kuta, selanjutnya Seminyak Canggu.

Rute awal yang perkiraan jaraknya sekitar 5,3 km itu dibangun untuk memecah kepadatan akibat lonjakan kunjungan melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai yang diprediksi puncaknya pada 2027.

Sepanjang tiga titik utama itu, Dishub Bali menghitung ada delapan stasiun yang akan dilintasi pengguna LRT, seluruhnya dibangun di sepanjang rute.

Transportasi kereta LRT ini belum dapat dipastikan ketersediaan kursinya, lantaran pemerintah harus menghitung lebih lanjut kebutuhan kursi dan kereta, namun yang terpenting target mereka waktu tunggu penumpang cukup 15 menit sekali.

Kereta ini dipastikan akan dibangun di bawah tanah, oleh sebab itu Samsi belum dapat memastikan tidak akan ada pembebasan lahan ke depan saat proses kontruksi, lantaran jalur darat tetap dibutuhkan sebagai akses keluar dan masuk penumpang LRT.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus