Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Klaten merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Klaten dikenal dengan julukan “Kota 1001 Umbul”. Bagaimana tidak, tak kurang dari 200 umbul atau sumber mata air muncul di Klaten. Salah satu umbul yang sangat terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan adalah Umbul Kemanten.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan pantauan di lapangan pada Kamis, 4 Agustus 2022, objek wisata Umbul Kemanten yang berlokasi di Desa Sidowayah, Polanharjo, Klaten, ini memiliki kualitas air yang sangat jernih dan segar. Suasana di sekitarnya terasa sejuk karena dikelilingi banyak pohon beringin besar nan rimbun. Tak ayal objek wisata pemandian alami ini menjadi tempat favorit wisatawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di balik menawannya Umbul Kemanten, terdapat cerita legenda turun-temurun yang menjadi latar belakang penamaan objek wisata pemandian air unggulan Klaten ini. Tokoh masyarakat Desa Sidowayah, Wawan Rochmat Widodo, mengisahkan bahwa pada zaman dahulu ada sepasang calon pengantin yang sedang melakukan tradisi pingitan.
“Dalam tradisi adat Jawa, kedua calon pengantin yang sedang dipingit dilarang bertemu sampai batas waktu yang ditentukan. Namun sepasang calon pengantin itu nekat keluar rumah saat menjelang senja dan berjalan bersama menuju Umbul Kemanten,” ujar Wawan.
Di tengah perjalanan, kata Wawan, mempelai perempuan seakan tidak bisa melihat keberadaan mempelai pria karena berjalan semakin cepat. Saat menengok ke belakang, mempelai pria tidak menemukan calon istrinya alias menghilang. Kejanggalan tersebut juga dialami oleh sang calon istri yang tidak menemukan calon suaminya yang berjalan mendahului.
“Sampai saat ini keberadaan sepasang calon pengantin belum ditemukan dan lokasi menghilangnya mereka lantas dinamakan Umbul Kemanten. Konon Umbul Kemanten ini sebagai perempuan dan umbul di sebelah barat adalah laki-laki,” jelas Wawan.
Dari kisah legenda inilah oleh warga setempat sepakat menamakan tempat ini dengan nama Umbul Kemanten. Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “manten” berarti pengantin. “Untuk memastikan kebenaran legenda itu, terus terang kami tidak bisa. Itu sudah menjadi cerita yang diwariskan secara turun-temurun,” terangnya.
Terlepas dari kisah legenda hilangnya sepasang calon pengantin tersebut, kini Umbul Kemanten telah menjadi objek wisata andalan Kabupaten Klaten. Sejak dikelola Badan Usaha Milik Desa Sidowayah pada 2016, Umbul Kemanten telah menyumbang sumber utama pendapatan desa. Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, bisa langsung datang mulai dari jam 07.30-17.30 WIB.
HARIS SETYAWAN