Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jalan-jalan di Jakarta? Wah ini tantangan sekaligus kritik keras. Jakarta merupakan ibu kota yang tingkat polusinya tinggi. Namun sejatinya, Jakarta memiliki banyak spot menarik, yang hanya bisa dinikmati dengan jalan kaki. Beberapa area sangat pas untuk berjalan kaki, karena pepohonannya rindang dan memiliki pedestrian yang nyaman untuk pejalan kaki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wisata jalan kaki, menjadi tren baru, sebagaimana jogging yang kini menjadi kesukaan milenial Jakarta. Wisata jalan kaki atau biasa disebut walking tour juga menjadi tren dunia. Jepang misalnya, saat Piala Dunia Rugby menjual paket wisata jalan kaki, ke situs-situs wisata sejarah, pedesaan, dan perkotaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dinukil dari CNN Indonesia, walking tour mempromosikan gaya hidup sehat dan bertujuan memperkenalkan Jakarta lebih dalam. Salah satu destinasi penting walking tour adalah Jakarta Pusat. Pemerintah Daerah Jakarta Pusat dan Dinas Pariwisata dan Kebudayan Jakarta Pusat melakukan uji coba 'Jakarta Walking Tour' yang dilakukan pada Jumat (11/10) mulai pukul 08.00 WIB.
"Tempat berwisata di Jakarta sebenarnya banyak sekali, hanya saja yang terlihat macetnya saja. Dengan walking tour seperti wisatawan bisa lebih lama di Jakarta," kata Inu dari Himpunan Pramuwisata Indonesia. Berikut rute walking tour yang bakal dipopulerkan Dinas Pariwisata dan Kebudayan Jakarta Pusat.
Instalasi gabion di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Pasar Baru
Menuju Pasar Baru, wisatawan bisa memulainya dari Stasiun Juanda. Stasiun ini merupakan pemberhentian utama warga Jakarta yang ingin menjangkau Gambir dan sekitarnya. Dari Stasiun Juanda, kemudian berhenti di Soto Padang H. St. Mangkuto, Toko Lee Ie Seng, Bistro Bakery, PNIEL Church (Chiken Church), Bakmi Gang Kelinci Cakwe Ko Atek, Sin Tek Bio Temple (Vihara Dharma Jaya), Toko Kompak. Pemberhentian terakhir adalah Museum Antara. Jarak tempuh kurang lebih 2 kilometer. Selain bisa berwisata kuliner, lokasi ini memiliki sejarah panjang peranakan Indonesia.
City Center
Rute City Center dimulai dari Museum Nasional Indonesia, Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Taman Indonesia, Monumen Nasional (Monas), Merdeka Palace, Mahkamah Agung Indonesia, Jalan Veteran - sambil mampir di kedai es krim Ragusa, menikmati es krim jadul ala Italia, Masjid Istiqlal, dan Gereja Katedral Jakarta. Jarak tempuh kurang lebih 2,5 kilometer. Sepanjang jalan ini, suasananya rindang dan trotoarnya lebar.
Skyscraper
Dimulai dari Gedung Sapta Pesona, Monumen Sapta Arjuna, Monumen Mohammad Husni Thamrin, Bank Indonesia, Jalan Sabang - yang terdapat Kopi Oey, Toko Roti Sakura Anpan, dan toko Duta Suara Musik. Kemudian Pusat perbelanjaan di Sarinah, Teater Jakarta, Monumen Selamat Datang, Kendal Tunnel, dan Hotel All Season. Jarak tempuh kurang lebih 2,9 kilometer.
HUT Jakarta, toko musik Duta Suara di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, pernah menjadi tempat nongkrong favorit pada 1980-an. Senin, 25 Juni 2018. Tempo/Zara Amelia
Nah, wilayah ini merupakan pusat kuliner legendaris Jakarta. Bagi penikmat musik, Duta Suara Musik adalah tempat untuk membeli CD, bahkan kaset dan piringan hitam band-band legendaris multigenre.
Diversity
Rute dimulai dari Masjid Istiqlal, kemudian menuju Gereja Katedral Jakarta, Jembatan Pasar Baru, Vihara Hare Krishna, Sai Center Pasar Baru (Sathya Sai Baba), Vihara Sikh, Saksi Yehuwa, Sin Tek Bio (Vihara Dharma Jaya), dan titik terakhir adalah PNIEL Church (Chicken Church). Jarak tempuh kurang lebih 2,9 kilometer.
Weltevreden
Perjalanan dimulai dari Monumen Irian Jaya Liberation, Daendels Palace, SMA Boedoet, Gedung Kimia Farma, Galeri Market, Gedung Kesenian Jakarta, Gedung Filateli, Sekolah Santo Ursula, Gereja Katedral Jakarta, dan terakhir adalah Masjid Istiqlal. Jarak tempuh kurang lebih 2,2 kilometer. Wilayah ini merupakan tempat kota baru yang dicanangkan pemerintah Hindia Belanda. Pasalnya, Batavia sudah terlalu padat maka pengembangan Batavia selanjutanya berada di sekitar Lapangan Banteng.
Suasana proyek revitalisasi kompleks Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta, 9 April 2018. Revitalisasi yang ditargetkan selesai akhir April 2018 tersebut meliputi pembangunan kolam air mancur dan tempat duduk luar ruang seperti "amphitheater" agar pengunjung bisa menikmati pertunjukan air mancur. ANTARA
Menteng
Bila Weltevreden menggambarkan kantor-kantor era kolonial, maka Menteng adalah permukiman elit era kolonial. Rute walk tour dimulai dari Taman Suropati, Museum Proklamasi Indonesia, SD Menteng, Taman Menteng, Jalan besar Teuku Umar, Kediaman Soeharto (Presiden ke-2 Indonesia), Tugu Kustkring, dan Masjid Cut Meutia. Jarak tempuh kurang lebih 2,7 kilometer.