Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Chef Hiromitsu Harada, yang kondang dengan panggilan Chef Harada, meninggal dunia pada Senin dinihari, 19 Maret 2018. Chef Harada adalah koki yang mengawali kariernya di Jakarta pada 1987.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Chef Harada menikah dengan Dewi Suciati dan selanjutnya menetap di negeri ini. Meski sudah puluhan tahun tinggal di Indonesia, Chef Harada tak melepaskan identitasnya sebagai orang Jepang.
Misalnya, Chef Harada, selalu memakai yukata. Hal ini lantaran Harada berasal dari daerah yang masih sangat mempertahankan budaya asli Jepang.
Harada lahir di Aomori, sebuah provinsi atau perfektur bertemperatur sejuk. Aomori, dalam peta dunia, terletak di sisi paling utara daratan Jepang bagian selatan. Wilayah tersebut berbatasan langsung dengan perairan Laut Jepang atau Laut Timur.
Dari situs lokaso mengenai kota ini, terungkap Aomori adalah kota pelabuhan. Pada masa lalu, kota ini merupakan daerah transit yang menghubungkan Hokaido dan Tokyo. Orang-orang Hokaido akan mampir ke Aomori menumpang kapal feri menuju Tokyo. Begitu pun sebaliknya.
Daerah yang sejuk, dengan suhu normal 10 derajat, membuat tanah Aomori cocok ditanami berbagai tumbuhan. Misalnya, cherry blossom atau pohon sakura serta beberapa pohon buah seperti apel.
Bahkan Aomori terkenal sebagai penghasil apel terbaik di dunia. Ada sekitar 3.000 pohon apel ditemukan di sana. Wisatawan bisa menikmati lezatnya apel Aomori yang telah diekspor ke berbagai negara secara langsung di Taman Hirosaki.
Setiap musim panas, penduduk setempat rutin menggelar Nebuta Matsuri atau festival lampion raksasa. Lampion Aomori dibentuk, seperti dewa dan oni yang diadaptasi dari cerita mitologi Jepang.