Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Ratusan kepala daerah terpilih se-Indonesia akan menjalani pembekalan atau retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang Jawa Tengah, 21-28 Februari 2025. Namun, rencana 505 kepala daerah itu transit atau singgah di Istana Gedung Agung Yogyakarta sebelum menuju Akmil Magelang, ternyata batal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Arahannya dari pemerintah pusat, para kepala daerah itu usai pelantikan (20 Februari) di Jakarta langsung geser ke Magelang," ujar Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Beny Suharsono, Jumat 14 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rencana para kepala daerah itu transit ke Yogyakarta sebelumnya dibeberkan
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto yang menyambangi Istana Negara Yogyakarta atau Gedung Agung, Ahad 9 Februari 2025. "Salah satu skenarionya (para kepala daerah) transit di Yogyakarta lalu naik bus bersama sama ke Magelang atau opsi kedua langsunv kumpul di Magelang," kata Bima Arya saat itu.
Beny sendiri belum mengetahui persis ihwal akomodasi yang akan dipakai para kepala daerah dari Jakarta menuju Magelang. "Kami belum mendapat informasi soal tramsportasi yang digunakan dari Jakarta ke Magelang, apakah pesawat khusus atau kereta api, hanya saja arahannya semua dari Jakarta langsung ke Magelang," kata dia.
Beny juga menyayangkan para kepala daerah tersebut batal singgah di Yogyakarta. Padahal ketika para kepala daerah dapat berkumpul dan singgah di Yogyakarta, bisa berpotensi meningkatkan pendapatan daerah. "Kalau lewat Yogyakarta tentunya akan menguntungkan, dari segi makanan, minuman, belanja di sini," kata dia berseloroh.
Terlebih Istana Gedung Agung Yogyakarta lokasinya sangat strategis, di kawasan Titik Nol Kilometer atau ujung Jalan Malioboro yang merupakan pusat kunjungan wisata. Istana Gedung Agung Yogyakarta berdekatan dengan sejumlah pusat oleh-oleh seperti Teras Malioboro, Pasar Beringharjo dan juga destinasi seperti Taman Pintar dan Benteng Vredeburg.
Gedung Agung Yogyakarta merupakan salah satu cagar budaya yang masih difungsionalkan sebagai Istana Kepresidenan. Saat kunjungan ke Yogyakarta, presiden biasanya akan transit dan menginap di gedung tersebut. Kompleks istana yang dibangun di atas lahan seluas 43.585 meter persegi itu memiliki sejarah panjang. Dalam proses pembangunannya, istana ini menjadi saksi peristiwa bersejarah Perang Jawa atau disebut Perang Diponegoro yang berlangsung 1825-1830.
Pilihan editor: 6 Istana Kepresidenan Indonesia, Selain Istana Batu Tulis