Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jalan lintas Sumatra yang menghubungkan Padang - Bukittinggi via Silaing putus total akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi sejak Sabtu, 11 Mei 2024. Jalan tersebut diperkirakan tidak bisa dilalui hingga 1 bulan ke depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakapolda Sumatra Barat Brigjen Pol Guguh Setiyono mengatakan, jalan yang terputus berada di sekitar kilometer 64. Jalan tersebut amblas ke sungai dan tidak bisa dilalui oleh roda dua maupun roda empat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami belum bisa perkirakan sampai kapan," katanya. "Saya liat jalannya amblas dan banyak ruang kosong di bawah bahu jalan," katanya.
Guguh melanjutkan, kondisi jalan saat ini sangat rusak berat. Sehingga butuh waktu yang untuk perbaikannya. "Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk perbaikannya," katanya.
Jalan alternatif
Selain via Silaing, akses jalan via Malalak Padang Pariaman juga tidak bisa dilalui. Sebab jalan menuju Kota Bukittinggi itu tertimbun material longsor. "Malalak juga tidak bisa lalui karena juga longsor. Kami sedang berusaha membersihkan," katanya.
Sebelumnya, Guguh menyarankan bagi masyarakat yang ingin menuju Kota Bukittinggi dari Kota Padang dapat melalui jalur Sitinjau dengan berhati-hati. Namun, Jalan Sitinjau Lauik juga mengalami longsor sekitar pukul 17.00 WIB yang mengakibatkan dua mobil tertimbun.
Guguh menjelaskan, Polda Sumatra Barat menurunkan 900 personel untuk proses evakuasi korban banjir dan pembersihan jalan. “Kami turunkan ada 900 orang personel untuk evakuasi dan mengatur lalu lintas,” ucapnya.
Jadi, jalur yang bisa diakses untuk ke Kota Bukitinggi saat ini hanya via Kelok 44 Maninjau.