Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

JogjaVaganza 2024, Paket Wisata Baru di Yogyakarta Mulai Ditawarkan

JogjaVaganza mempertemukan pelaku pariwisata di Yogyakarta yang terdiri dari hotel, restoran, destinasi wisata, kampung wisata, dan pusat oleh-oleh.

27 Februari 2024 | 21.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ajang promosi pariwisata bertajuk JogjaVaganza digelar di Yogyakarta 26-28 Februari 2024. Perhelatan yang mempertemukan para pelaku wisata di Kota Yogyakarta dengan pelaku wisata berbagai daerah di Tanah Air itu menawarkan paket-paket wisata baru di Kota Yogyakarta, salah satunya paket wisata Sumbu Filosofi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Paket wisata Sumbu Filosofi ini diadakan menyusul penetapan kawasan Sumbu Filosofi yang meliputi sejumlah titik di Yogyakarta sebagai warisan dunia tak benda oleh UNESCO pada September 2023. Kawasan yang meliputi Sumbu Filosofi berupa titik-titik area Yogya dalam satu garis imajiner yakni Tugu-Malioboro-Keraton-Panggung Krapyak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Selain paket wisata Sumbu Filosofi, destinasi wisata baru yang dikenalkan adalah paket wisata Kotabaru, Pakualaman, dan Kotagede, termasuk Embung Budaya Giwangan akan menjadi salah satu objek city tur," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, Selasa, 27 Februari 2024.

JogjaVaganza itu mempertemukan pelaku pariwisata di Yogyakarta yang terdiri dari pelaku jasa hotel, restoran, destinasi wisata, kampung wisata, dan pusat oleh-oleh. Pada 2024 ini JogjaVaganza mengundang sekitar 55 potential buyer dari agen perjalanan wisata di berbagai daerah seperti Jawa, Lampung, Sumatera, Kalimantan dan Bali.

"Kami menargetkan jumlah wisatawan di Kota Yogyakarta pada 2024 mencapai 3,5 juta dengan lama tinggal 1,8 hari dan belanja wisatawan Rp 1,75 juta," kata dia.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo menuturkan, dari ajang JogjaVaganza ini potensi wisata dari beberapa kawasan cagar budaya di Kota Yogyakarta seperti kawasan Kotabaru dan Sumbu Filosofi Yogyakarta yang berawal dari Tugu Yogya, Malioboro, dan Kraton Yogyakarta akan lebih terangkat dan dikenal.

“Supaya paket wisata yang ada tidak monoton, paket wisata yang baru musti dimunculkan," kata dia.

Terlebih, kata Singgih, berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) 2023 lalu, Yogyakarta telah ditetapkan menjadi destinasi wisata terfavorit oleh wisatawan domestik, terutama Malioboro.

"Maka perlu dikembangkan potensi wisata yang ada seperti narasi cerita-cerita menarik di setiap sudut Yogyakarta," kata dia. “Misalnya Yogya dengan logo YK akan kami branding, arahnya nanti akan jadi City of Festival karena di Yogya sepanjang tahun ada festival yang jumlahnya cukup banyak dari tingkat internasional dan nasional,” paparnya.

Menurutnya, dengan Yogya sebagai City of Festival akan menjadi daya tarik wisata yang bagus. Paket-paket wisata akan disinergikan menjadi paket festival. Aktivitas pra dan pascafestival akan digarap. 

Paket wisata yang menggabungkan beberapa aktivitas festival contohnya adalah Wayang Jogja Night Carnival. Upaya penggabungan itu dilakukan untuk menambah lama tinggal dan belanja wisatawan di Kota Yogyakarta. “Kami akan masuk ke ranah itu karena tujuannya ke quality tourism. Jadi soal jumlah kunjungan wisatawan kami akan coba tidak lagi menjadi ukuran utama, tapi spending money dan length of stay yang kami naikkan,” kata Singgih.

PRIBADI WICAKSONO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus