Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Kampanye Berwisata Sambil Bersih-bersih di Desa Wisata Buwun Sejati Lombok Barat

Sampah menjadi salah satu persoalan yang perlu diselesaikan bersama dalam pengelolaan objek wisata, termasuk desa wisata Buwun Sejati.

28 Mei 2022 | 15.07 WIB

Kampanye Berwisata sambil Bersih-bersih di Desa Buwun Sejati, Lombok. Dok. Dinas Pariwisata Lombok Barat
Perbesar
Kampanye Berwisata sambil Bersih-bersih di Desa Buwun Sejati, Lombok. Dok. Dinas Pariwisata Lombok Barat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah viral di media sosial, desa wisata Buwun Sejati di Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat banyak dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah. Namun kedatangan wisatawan juga menyisakan persoalan di desa itu, yaitu sampah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Kepala Bidang SDM Dinas Pariwisata Lombok Barat, Erwin Rachman, hal itu akibat masih kurangnya kesadaran pengunjung terhadap kebersihan di sejumlah objek wisata. Maka, pihaknya menggelar kampanye Berwisata sambil Bersih-bersih di desa wisata Buwun Sejati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Ini menjadi kampanye Sapta Pesona wisata guna meningkatkan kualitas layanan wisata yang bersih dan rapi," kata Erwin, Jumat, 27 Mei 2022.

Terlebih, menurut Erwin, desa wisata Buwun Sejati masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia atau ADWI 2022 yang akan dikunjungi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Maka, desa itu harus menampilkan penampilan terbaiknya dalam visitasi tersebut.

"Aksi bersih-bersih ini adalah tahap awal. Dan kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut berpartisipasi, mulai dari rekan-rekan OPD, komunitas, mahasiswa, dan masyarakat sekitar," kata Erwin.

Namun, lebih jauh dari itu, Erwin menjelaskan kampanye dan aksi bersih-bersih ini dapat menjadi sarana edukasi untuk membangun kesadaran masyarakat luas. Tidak hanya pedagang dan masyarakat sekitar, namun juga para pengunjung untuk lebih peduli menjaga kebersihan wisata.

Kegiatan bersih-bersih itu tidak hanya diikuti masyarakat sekitar desa wisata, tapi juga diikuti beberapa komunitas, salah satunya Kelompok Masyarakat Peduli Sungai (KMPS) Meninting. Akhmadi, Ketua KMPS Meninting berharap ia dan komunitas lainnya dapat lebih terlibat dalam aksi semacam ini. "Sampah itu problem bersama dan menyelesaikan secara bersama-sama. Intinya bersih muaranya, bersih sungainya dan indah pantainya," ujarnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus