Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Kisah Lumajang yang Sudah Berdiri Sejak Era Kerajaan Majapahit

Pada zaman kerajaan Majapahit, Lumajang menjadi daerah otonom yang bernama Lamajang Tigang Juru. Kabupaten ini berdiri sejak 767 tahun lampau.

16 Desember 2022 | 04.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Surabaya -Kabupaten Lumajang sudah menginjak usia 767 di 15 Desember pada tahun 2022 ini. Angka usia ini sangat tua, karena Lumajang sudah berdiri sejak zaman Kerajaan Majapahit, bahkan pernah menjadi ibukota kerajaan besar Nusantara tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari laman lumajangkab.go.id, Lumajang berasal dari kata Lamajang. Ada beberapa bukti sejarah yang menunjukkan eksistensi lumajang pada masa kerajaan, seperti Prasasti Mula Malurung, Naskah Negara Kertagama, Kitab Pararaton, Kidung Harsa Wijaya, Kitab Pujangga Manik, Serat Babat Tanah Jawi, Serat Kanda, Kidung Sorandaka, Kidung Panji Wijayakrama, Kidung Ranggalawe, Prasasti Kudadu, dan Prasasti Sukamerta

Baca : Lumajang Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Semeru

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masyarakat Peduli Peninggalan Majapahit Timur (MPPM Timur) melakukan riset mendalam tentang sejarah kota Lumajang. Dari hasil observasi bukti-bukti sejarah yang menyebutkan tentang kota Lumajang.

Awal Pembentukan dari Kerajaan Kediri

Berdasarkan hasil kajian dan penelitian, Lumajang adalah wilayah dari Kerajaan Kediri pada abad ke-12, dan sudah banyak dikunjungi oleh orang-orang dari berbagai penjuru Nusantara untuk melakukan ritual upacara persembahyangan serta memperdalam ilmu agama Hindu yang pada masa itu memang sangat berkembang pesat di wilayah Kerajaan Kediri, apalagi karena berada di lereng gunung Semeru.

Dalam Kitab Tantu Pagelaran, disebutkan bahwa Dewa Shiwa bersama dengan Dewa Brahma dan Dewa Wishnu memindahkan puncak Gunung Mahameru di India ke atas pulau Jawa karena pulau ini dianggap masih terombang-ambing di lautan luas.

Pada masa kekuasaan Raja Kameswara pada tahun 1182 M, Lumajang sudah dikenal sebagai tempat ritual menuju Gunung Semeru, yang diyakini sebagai tempat bersemayamnya para Dewa.

Saat Kerajaan Majapahit mulai berdiri dibawah pimpinan Raden Wijaya pada tahun 1293 M, sebagian wilayah timur Majapahit diberikan kepada Arya Wiraraja sebagai hadiah karena telah membantu Raden Wijaya mendirikan Majapahit.

Wilayah ini diberi nama Kerajaan Lumajang Tigang Juru dan menjadi daerah otonom yang bekerja sama dengan Kerajaan Majapahit.

Dan ketika Kerajaan Majapahit runtuh pada tahun 1478 M serta munculnya Kerajaan Islam di tanah Jawa akhirnya Lumajang direbut oleh Kerjaan Mataram Islam. Keadaan ini membawa pengaruh terhadap keadaan Lumajang pada saat itu bahkan hingga kini menjadi Lumajang yang kita kenal.

FANI RAMADHANI
Baca juga : Penampakan Perubahan Bentuk Kawah Gunung Semeru Pasca Erupsi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus