Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tepat pada hari ini 13 September, 26 tahun lalu, Tupac Shakur meninggal dunia setelah mengalami luka tembak di Las Vegas, Amerika Serikt. Tupac lahir pada 1971 di Harlem, New York, dari seorang ibu yang merupakan anggota dan aktivis partai Black Panther bernama Afeni Shakur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Laman freedom arhieve.org menyebutkan ibu Tupac merupakan salah satu pemikir dan aktivis yang membentuk wacana politik gerakan Black Liberation di tahun 1970-an. Hal ini membuat Afeni ikut berpartisipasi dalam keanggotaan Partai Black Panther cabang Kota New York pada 1968.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun dirinya terlanjur dituduh berkonspirasi dan bekerja sama dengan 20 anggota Partai Black Panther lainnya untuk melakukan pengeboman di New York pada 1969. Kasus ini pun dinamakan dengan nama Panther 21.
Berdasarkan buku The Black Panther Party (reconsidered), disinyalir kasus ini dibuat sebagai upaya pemerintah Amerika untuk melenyapkan aktivitas politik revolusioner seperti Partai Black Panther. Setahun sebelumnya sudah ada tanda awal dari Direktur FBI J. Edgar Hoover menyebut mereka merupakan salah satu ancaman terbesar bagi keamanan nasional.
Alhasil mereka pun perlu melawan dan membela diri pada kasus ini. Mereka diadili pada Oktober 1970 dengan kurungan penjara selama 11 bulan. Setelahnya, barulah mereka bebas dari semua 156 dakwaan pada 21 Mei 1971.
Selain itu, dalam buku tersebut juga menyatakan bahwa partai itu tetap mampu mengarahkan untuk menyalurkan amarahnya dengan benar. Misalnya ketika ia di penjara, Afeni bersama dengan narapidana lain mengorganisir dana jaminan untuk mengeluarkan beberapa wanita dari penjara.
Pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa tersebut adalah bagaiamana gerakan kulit hitam menumbuhkan solidaritas rasial di dalam dan di luar penjara. Selain itu, Afeni Shakur juga telah membangkitkan ingatan dari leluhur yang menjadi korban rasial dengan memberikan wawasan tentang iklim politik awal 1970-an.
Tepat pada masa genting itu juga, FBI dan pemerintah setempat masih gencar-gencarnya untuk memenjarakan aktivis kulit hitam lainnya. Salah satu lainnya adalah kebijakan Presiden Richard Nixon yang mengeluarkan pernyataan tertulis kepada Kongres tentang obat-obatan terlarang, menyebut mereka "musuh publik nomor satu."
Kebijakan itu ditulis sehari setelah Afeni melahirkan anaknya yang dinamakan Lesane Parish Crooks atau sekrang dikenal sebagai Tupac Shakur, lahir pada 16 Juni 1971. Diketahui bahwa ayah kandung Tupac adalah seorang anggota di Partai Black Panther bernama Billy Garland.
Dilansir dari Biography, Afeni membesarkan kedua anaknya dan berjuang mencari uang. Mereka juga hidup nomaden, sering berpindah-pindah tempat singgah karena keadaan finansial dan keamanan. Tujuannya hanya satu, untuk membantu Tupac dalam pendidikan dan berkarier.
Maka untuk mengenang ibunya Afeni dan keluarga, Tupac Shakur membuat lagu berjudul Dear Mama pada 1995. Melansir Genius, lagu ini bercerita mengenai refleksi hidupnya ketika kecil. Ia hidup dengan susah payah dan mengalami berbagai masalah seperti kecanduan narkoba, hubungan keluarga, dan isu politik.
FATHUR RACHMAN
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.