Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Korea, Korean Air, akan menerapkan aturan baru sebelum penerbangan. Korean Air akan menanyakan berat badan penumpang dan barang bawaannya di pintu masuk keberangkatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam keterangan di situs webnya, Korean Air mengatakan bahwa mengukur berat rata-rata penumpang beserta barang bawaan mereka untuk keselamatan penerbangan. Langkah tersebut juga untuk mengikuti aturan yang sudah ditetapkan.
Survei anonim penumpang
Kementrian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea akan memperbarui "Standar Manajemen Berat dan Keseimbangan Pesawat." Sebab itu membutuhkan data dari maskapai penerbangan. Berupa data standar berat penumpang setiap lima tahun, dan rata-rata tersebut membantu menentukan distribusi berat di pesawat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pemeriksaan berat badan penumpang ini diberlakukan untuk penerbangan domestik dari Bandara Gimpo di Seoul Korea Selatan mulai 28 Agustus hingga 6 September 2023. Selain itu, karyawan maskapai penerbangan juga akan menimbang penumpang di Bandara Internasional Incheon mulai tanggal 8 hingga 19 September.
Menurut seorang pejabat maskapai penerbangan, penumpang Korean Air akan diminta untuk menaiki timbangan beserta barang bawaannya di setiap gerbang keberangkatan. “Data yang dikumpulkan secara anonim akan digunakan untuk tujuan survei dan tidak berarti penumpang yang kelebihan berat badan harus membayar lebih,” katanya, seperti dikutip dari Korea JoongAng Daily.
Namun penumpang dan bagasi akan ditimbang secara anonim. Selain itu penumpang dapat memilih untuk tidak mengikuti pemeriksaan timbangan tersebut.
Sebelum Korean Air, Air New Zealand juga pernah menerapkan hal serupa
Tak hanya Korean Air yang melakukan survei berat badan sebelum masuk ke dalam pesawat. Air New Zealand sebelum juga menerapkan hal tersebut. Maskapai itu meminta penumpang di jaringan internasionalnya untuk berpartisipasi dalam survei berat badan yang dimulai pada akhir Mei dan berakhir awal bulan lalu.
Menurut keterangan Air New Zealand survei berat badan ini penting untuk pengoperasian pesawat yang aman dan efisien dan diwajibkan oleh Otoritas Penerbangan Sipil. Di tahun 2021, Air New Zealand juga menerapkan pemeriksaan itu kepada jaringan domestiknya.
Survei berat badan penumpang dan bagasi ini memang bermanfaat untuk keselamatan penerbangan. Sebab menurut National Air and Space Museum, semakin ringan sebuah pesawat, ssemakin sedikit kerja yang harus dilakukan mesin, semakin sedikit bahan bakar yang digunakan, dan semakin jauh jarak terbangnya.
USA TODAY
Pilihan editor: Peserta Jambore Dunia Diajak Pelesir di Korea Selatan