Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Lapangan lega dum

Balikpapan memberikan tempat hiburan kepada warga-kota berupa taman, tempat olah raga, tempat bermain dan kedai. yang mengerjakan pembangunannya adalah para tahanan g-30.s golongan c. (hb)

17 Januari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DENGAN belanja 25 perak, setiap muda-mudi Balikpapan sekarang sudah dapat menikmati lapangan lega di pinggiran kota. "Taman Hiburan Tunas Remaja" ini lebih suka disebut dengan istilah Belanda: "DUM" -- entah apa sebabnya. Isinya macam-macam. Banyak pohon-pohon rindang untuk berangin-angin walaupun tidak sebesar pepohonan di kebun raya Bogor. Ada kolam mengail yang syukurlah ada juga ikannya. Untuk yang lebih suka olahraga disediakan pula tempat ping-pong, bulutangkis, volley dan tak lama lagi bisa juga main tenis kalau suka. Kedai-kedai yang masih bisa dikendalikan harganya untuk kantung kempes mulai dibuka, menandakan masa depan lapangan lega ini lumayanlah. Pada hari minggu tempat ini sudah banyak dikunjungi. Tidak saja oleh muda-mudi, tetapi juga anak-anak yang mau sekedar berayun-ayun atau tarik tambang. Untuk keperluan kanak-kanak ini disediakan tempat khusus penitipan adik-adik -- agar para kakak leluasa memilih sudut lapangan yang disuka. Tetapi jangan kaget kalau Kotamadya mencatat dalam bukunya, bahwa usaha memberikan tempat hiburan kepada wargakota ini dikerjakan oleh orang-orang merah. Para tahanan G-30.S golongan C bermula telah disekap di da]am tempat penahanan yang gelap. Tak berapa lama kemudian rasa kemanusiaan bangkit, untuk menempatkan orang-orang PKI ini pada tempat yang lebih banyak kebebasannya. Dengan demikian terbangunlah barak-barak, semcntara tenaga mereka dimanfaatkan untuk membuat kolam, menanam pohon, membuat taman-taman -- yang dalam tempo setahun pada akhirnya menghasilkan "DUM". Para tahanan itu sambil menyelam minum air juga. Mereka membuat kebun ketela, sayur mayur, buahbuahan yang hasilnya untuk merka nikmati sendiri. Sehingga tampaknya bukan hanya KOMABA yang senang sendirian. Karena apabila mereka-mereka itu telah dikembalikan lagi ke masyarakat, di tempat barak-barak tersebut tidak terlihat sisa-sisa kenangan pahit. Tetapi sebuah tempat rekreasi yang memiliki panggung. Apalagi belakangan ini sudah ada kerjasama antar pemuda untuk menyuguhkan acara-acara pada hari Minggu. Untuk Balikpapan lapangan lega ini menjadi salah satu yang bisa dijanjikan untuk mengelu-elukan tetamu luar kota yang datang memakai taksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus