Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Lebaran Enam di Riau Banyak Didatangi Turis Malaysia

Hari Raya Enam atau Lebaran Enam dirayakan turun-temurun oleh masyarakat yang hidup di tepi Sungai Kampar, Riau.

7 Juni 2018 | 19.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi persiapan Lebaran Ketupat atau Lebaran Syawal. ANTARA/Siswowidodo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Hari Raya Enam atau Lebaran Enam dirayakan turun-temurun oleh masyarakat yang hidup di tepi Sungai Kampar, Riau. Tradisi ini dilakukan untuk menyambut Hari Raya Idu Fitri dan telah menjadi warisan sejak ratusan tahun lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Semua desa di Kabupaten Kampar memiliki tradisi merayakan Lebaran Enam dengan kekhasannya masing-masing,” kata Kepala Dinas Provinsi Riau Fahmizal saat ditemui di Kementerian Pariwisata, Selasa, 5 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak sekadar melaksanakan salat Ied dan salam-salaman, warga desa yang mayoritas berumpun Melayu itu mengadakan beragam kegiatan lanjutan sesuai dengan tradisi desanya. Beberapa desa, misalnya, akan menggelar menjalang-jalang.

Menjalang-jalang adalah kegiatan kumpul warga yang dilakukan di rumah tokoh-tokoh adat. Dalam acara itu, dihelat ritual makan bersama. Mereka juga saling mendoakan doa-doa keselamatan untuk kerabat.

Selain menjalang-jalang, tradisi yang dirayakan hampir di semua desa adalah bazar kuliner. Sejumlah makanan khas berkuah asam, jajanan-jajanan pasar, dan makanan tempo dulu yang sudah jarang ditemukan akan digelar di sepanjang jalan perkampungan.

Fahmizal mengatakan, Lebaran Enam ini terbuka untuk wisatawan. Bahkan, setiap tahun, pergerakan pelancong di acara tahunan itu mencapai 8.000 orang. Menariknya, wisatawan bisa dapat turut merasakan langsung ritual yang dilakukan. Misalnya silaturahmi dan berkumpul bersama tokoh-tokoh adat.

Wisatawan yang banyak tercatat datang saat Lebaran Enam berasal dari Malaysia. “Pasar utamanya adalah Malaysia karena ternyata banyak orang sana yang berasal dari Riau. Jadi mereka pulang kampung,” tutur Fahmizal.

Selain itu, faktor kedekatan geografis membuat wisatawan asal negeri jiran itu tertarik datang ke Riau, khususnya saat Lebaran. “Jaraknya hanya 39 kilometer kalau diukur antara Riau dan Malaysia,” ujarnya.

Lebaran Enam akan berlangsung selama sehari. Tepatnya saat Hari Raya Idul Fitri. Bila ingin berkunjung ke sana, wisatawan diperkenankan langsung datang mengunjungi desa-desa di sepanjang Kabupaten Kampar. “Bisa juga melalui agen travel karena sudah banyak yang membuka paket wisata ini,” ujarnya.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput untuk kanal ekonomi dan bisnis di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus