Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ritual mandi Safar merupakan tradisi yang dilakukan di setiap hari Rabu terakhir di bulan Safar yang dilakukan masyarakat Gorontalo. Bupati Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo Indra Yasin menyatakan ritual tersebut merupakan andalan wisata budaya di daerah itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Indra, ritual satu tahun sekali itu selalu dinanti masyarakat lokal maupun dari luar daerah untuk menyaksikannya. Bahkan mereka bisa ikut mandi bersama di sungai maupun pantai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Di tengah lesunya kunjungan pariwisata, ritual mandi Safar yang tetap dipertahankan ini diharapkan dapat mampu menarik kunjungan wisatawan ke daerah itu," kata Indra, Jumat, 8 Oktober 2021.
Bagi masyarakat setempat, tradisi mandi Safar itu dilakukan untuk menolak bencana atau tolak bala. Sebelum ritual mandi digelar, masyarakat dipimpin imam dan dihadiri tokoh adat, pejabat pemerintah melakukan doa bersama.
Tahun ini, pelaksanaannya menyesuaikan kondisi di masa pandemi Covid-19, namun tetap dipusatkan di Sungai Andagile, Desa Buata, Kecamatan Atinggola.
Demi mendukung wisata budaya mandi Safar, pemerintah daerah terus meningkatkan infrastruktur, seperti pembangunan jalan ke lokasi wisata di sepanjang Desa Buata dan Posono serta membangun tanggul pengaman di sepanjang Sungai Andagile. "Harapannya agar setiap orang yang datang berkunjung merasa aman, nyaman dan menikmati pesona wisata di sepanjang Sungai Andagile," kata Indra.