Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Mengenal Provinsi Narathiwat Tempat Jirayut Artis Asal Thailand

Provinsi Narathiwat terletak di wilayah paling selatan Thailand, berbatasan langsung dengan Malaysia. Daerah ini kampung halaman Jirayut.

14 Februari 2025 | 14.07 WIB

Jirayut. Instagram
Perbesar
Jirayut. Instagram

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Artis asal Thailand, Jirayut, sempat mengalami sakit hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit beberapa waktu lalu. Setelah menjalani pemulihan selama dua minggu, ia kini sudah dapat kembali beraktivitas.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bintang film Kang Mak From Pee Mak itu mengungkapkan bahwa ia mengalami gangguan pada sistem imun dan pernapasan. Akibat penyakit tersebut, ia harus menjalani perawatan intensif selama lima hari. Jirayut juga mengaku bahwa ini adalah pertama kalinya ia mengalami sakit cukup parah selama tujuh tahun berkarier di Indonesia, bahkan hingga merasakan kesulitan bernapas.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Afisan Jehdueramae, yang lebih dikenal sebagai Jirayut, lahir pada 24 Februari 2001. Ia merupakan artis asal Thailand yang berkarier di Indonesia, berprofesi sebagai penyanyi, presenter, dan aktor. Jirayut berasal dari Distrik Su-ngai Padi, Narathiwat, Thailand.

Dimanakah itu Narathiwat?

Terletak sekitar 1.150 kilometer di selatan Bangkok, Narathiwat merupakan provinsi paling selatan di Thailand dan salah satu dari lima provinsi yang berbatasan langsung dengan Malaysia, tepatnya di Amphoe Su-ngai Kolok, yang juga menjadi titik akhir jalur kereta api selatan.  

Amphoe Su-ngai Kolok berperan sebagai pusat ekonomi dan pariwisata perbatasan, menjadikan provinsi ini semakin banyak dikunjungi oleh wisatawan dari Malaysia dan Singapura yang datang untuk berlibur atau berbelanja.  

Narathiwat memiliki kekayaan budaya serta sumber daya alam yang melimpah dan kondisi lingkungan yang relatif subur. Selain daya tarik budayanya, provinsi ini juga terkenal dengan pantai-pantainya yang indah serta merupakan salah satu wilayah utama pertambangan emas di Thailand.  

Dengan luas wilayah sekitar 4.475 km², sekitar 75 persen dari provinsi ini terdiri atas hutan dan pegunungan dengan iklim tropis. Secara administratif, Narathiwat terbagi menjadi 13 distrik (Amphoe), yang kemudian dibagi lagi menjadi 77 komunitas lokal (tambon) dan 551 desa (mubaan).

Sejarah Narathiwat

Dilansir dari Asia King Travel, sejarah Narathiwat sarat dengan keragaman budaya dan nilai historis. Berada di Semenanjung Malaya, wilayah ini memiliki keterkaitan dengan kejayaan dan kemunduran kerajaan-kerajaan Melayu kuno sebelum akhirnya menjadi bagian dari negara Siam (Thailand) pada abad ke-18.  

Pada masa kolonial, Narathiwat sempat berada di bawah pengaruh Eropa dan kemudian jatuh ke dalam kekuasaan Inggris. Meskipun demikian, kota ini tetap mempertahankan identitas Melayu serta tradisi budayanya yang khas.  

Di era modern, seperti halnya provinsi-provinsi selatan lainnya, Narathiwat menghadapi tantangan akibat ketegangan antara pemerintah pusat Thailand dan penduduk lokal yang mayoritas beragama Islam dan beretnis Melayu.  

Ketegangan ini telah menyebabkan berbagai insiden kekerasan dan pemberontakan, yang turut membentuk dinamika sejarah provinsi hingga saat ini. Namun, di tengah berbagai tantangan tersebut, Narathiwat tetap mempertahankan warisan budayanya, dengan penduduknya yang beragam terus merawat kekayaan sejarah Melayu dalam lanskap Thailand yang semakin kompleks.

Wisata kuliner  

Menurut Hanoi Voyage, kuliner di Narathiwat merupakan perpaduan harmonis antara cita rasa Thailand dan Melayu, dengan fokus pada hidangan laut segar dan penggunaan rempah-rempah yang kaya aroma. 

Provinsi ini terkenal dengan sajian khasnya, seperti Nasi Kerabu—nasi berwarna biru yang disajikan dengan aneka lauk—serta Roti Jala, sejenis pancake tipis berenda yang biasanya disantap dengan kari. Hidangan-hidangan lezat ini dapat dengan mudah ditemukan di pasar tradisional maupun restoran lokal yang menyajikan kekayaan kuliner khas daerah tersebut.  

Salah satu destinasi wajib bagi pecinta kuliner adalah Pasar Malam Narathiwat, yang menawarkan berbagai pilihan makanan kaki lima. Pengunjung dapat menikmati aneka hidangan lokal dalam suasana yang semarak, sambil mencium aroma menggoda dari makanan laut panggang dan kari pedas yang khas, menciptakan pengalaman kuliner yang berkesan.  

Festival dan Perayaan  

Sepanjang tahun, Narathiwat menggelar berbagai festival budaya yang menampilkan kekayaan tradisinya. Salah satu acara yang paling meriah adalah Festival Islam Narathiwat, yang menarik banyak pengunjung dari berbagai daerah. Festival ini menghadirkan pertunjukan musik tradisional, tarian, serta berbagai kios makanan yang memperlihatkan keanekaragaman budaya provinsi tersebut.  

Waktu Terbaik untuk Berkunjung  

Musim kemarau, yang berlangsung dari November hingga Februari, adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Narathiwat. Pada periode ini, cuaca cenderung cerah dan nyaman, ideal untuk menikmati pantai, mengunjungi situs budaya, serta berkeliling pasar lokal. Sebaliknya, wisatawan perlu memperhatikan musim hujan yang biasanya terjadi antara Mei hingga Oktober, karena curah hujan yang tinggi dapat menghambat aktivitas luar ruangan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus