Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Mengenali Jejak Masa Lampau di Kota Tua Hong Kong

Belanja ke toko modern atau bersenang-senang di Disney Land bukan satu-satunya aktivitas yang dapat dinikmati pelancong di Hong Kong.

13 Agustus 2018 | 13.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga membawa menara yang terbuat dari roti bun dalam Festival Cheung Chau Bun di pulau Cheung Chau, Hong Kong, 22 Mei 2018. AP Photo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Belanja ke toko modern atau bersenang-senang di Disney Land bukan satu-satunya aktivitas yang dapat dinikmati pelancong saat sedang berlibur ke Hong Kong. Sebab, kota dengan populasi padat penduduk itu memiliki sudut eksotis yang kerap lupa disambangi, yakni Old Town Central.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Old Town Central disebut juga Kota Tua. Lokasinya berada di selatan Kota Kong. Regional Director South East Asia Hong Kong Tourism Board Raymond C. mengatakan Old Town Central menyajikan sensasi berbeda bagi para traveler. “Di sini, wisatawan bisa menjelajahi Hong Kong layaknya warga lokal,” katanya saat jumpa wartawan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, 31 Juli lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kawasan wisata ini membentang dari Wyndham Street (timur) sampai Possession Street (barat). Lantas Queen’s Road Street dan Hollywood Road (utara) sampai Caine Road (selatan). Perjalanan bisa diawali dengan mengunjungi Western Market, yang merupakan pusat kuliner sejak awal 1900-an. Di sini, wisatawan dapat menemukan kuliner bergaya Asia-Eropa. Letak Western Market berdekatan dengan Stasiun MRT Sheung Wan.

Makin menjelajah ke dalam, kawasan Old Town Central kaya akan akulturasi budaya. Ada budaya barat dan timur yang bertemu di koridor-koridor kota. Hal itu dibuktikan dengan arsitektur bangunannya, yang memiliki gaya campuran antara Cina dan Eropa.

Para pelancong pasti akan gemar bertualang ke Old Town Central karena mereka bisa menyaksikan sisa-sisa kenangan kehidupan Hong Kong pada masa lampau. Di sini terdapat toko-toko penjual barang antik yang dipajang di sekitar Upper Lascar Row. Barang-barang itu meliputi benda elektronik, mata uang kuno, dan interior atau hiasan rumah, yang rata-rata sudah usang.

Ada juga butik-butik yang menjual barang-barang eksentrik. Biasanya, pembelinya adalah penyuka mode-mode unik untuk fesyen atau aksesori. Harganya relatif bersaing dengan benda-benda yang ditawarkan di pusat perbelanjaan modern.

Di sudut lain, ada lukisan di dinding-dinding gedung di pusat kota. Lukisan ini seperti mural dan mengandung pesan-pesan moral. Rata-rata lukisan tersebut dibikin para seniman lokal. Para penyuka seni biasanya akan berhenti sejenak di dinding yang penuh lukisan itu dan bakal mengambil potret.

Pelancong yang ingin berinteraksi dengan penduduk lokal pun bisa melakukannya di kawasan Old Town Central. Selain itu, bagi yang hobi memotret, di sinilah surganya. Pelancong akan menemukan beragam manusia dengan aktivitas yang menarik.

Adapun beragam galeri dan restoran lokal juga tersedia di sini. Beberapa kedai makanan menyajikan kuliner halal untuk turis muslim. Musababnya, Hong Kong saat ini tengah mencanangkan pariwisatanya sebagai tempat yang ramah muslim. Kuliner yang favorit dicari pelancong adalah dimsum.

Untuk menuju Old Town Central, Anda bisa memilih naik MRT atau kereta cepat. Pilihlah tujuan Stasiun MRT Sheung Wan di Distrik Central.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput untuk kanal ekonomi dan bisnis di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus