Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Idulfitri atau Lebaran merupakan momen bergembira bersama keluarga dan teman. Ini adalah perayaan penuh kebahagiaan yang menandai berakhirnya perjalanan berpuasa pada bulan suci Ramadan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Umat Islam di seluruh dunia memperingati hari tersebut dengan berbagai tradisi. Bahkan nama hari raya ini pun bisa berbeda-beda di setiap negara. Di Turki, hari raya Idulfitri sering disebut sebagai Bayram, sedangkan beberapa budaya Afrika Utara menyebutnya sebagai Idul Fitri Seghir atau Idul Fitri kecil. Umumnya, perayaan dimulai dengan salat lalu makan besar yang biasanya menjadi acara utama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, ada banyak cara dan tradisi yang digunakan orang untuk merayakan acara khusus tersebut. Dari Turki hingga Islandia, intip beberapa tradisi Lebaran di seluruh dunia yang berbeda tapi memiliki perasaan gembira yang sama.
1. Turki
Di Turki, Idul Fitri dikenal dengan sebutan Ramazan Bayrami atau festival Ramadan atau Seker Bayrami atau festival manisan. Orang-orang mengenakan pakaian baru yang disebut bayramlik dan saling mendoakan Bayraminiz Mubarek Olsun yang artinya 'Semoga Bayram (Idulfitri) Anda diberkati'. Ini adalah hari libur umum, kantor-kantor pemerintah dan sekolah umumnya tutup selama tiga hari perayaan tersebut.
Perayaan dilakukan dengan menghormati warga lanjut usia, mencium tangan kanan mereka dan menempelkannya di dahi sambil menyampaikan salam Bayram. Anak-anak akan keliling di sekitar lingkungan mereka, mengucapkan "Selamat Bayram" kepada semua orang, lalu mereka akan diberi hadiah berupa permen, manisan tradisional seperti baklava dan Turkish Delight, cokelat, atau sedikit uang, mirip dengan di Indonesia.
2. Malaysia
Idulfitri di Malaysia yang disebut dengan Hari Raya Aidilfitri, dirayakan dengan perjalanan pulang kampung untuk berkumpul dengan keluarga. Masyarakat menghiasi rumah mereka dengan lampu minyak yang disebut pelita dan memasak makanan tradisional, termasuk ketupat dan rendang. Makanannya tak begitu berbeda dengan di Indonesia.
Perayaan Idulfitri selalu seperti open house di Malaysia, semua orang disambut di setiap rumah dan suasana pesta untuk menikmati makanan dan bersenang-senang, tanpa membedakan mereka berdasarkan status ekonomi, agama, atau kasta.
3. Afrika
Negara-negara Afrika seperti Maroko, Mesir, Tunisia, Somalia, Afrika Selatan, Nigeria, dan beberapa negara lainnya, merayakan Idulfitri dengan cara yang sama. Warga akan salat di masjid-masjid setempat sebelum berkumpul dengan keluargab esar untuk menikmati makanan lokal.
Di Maroko, pakaian tradisional dikenakan oleh pria dan wanita, dan pancake Maroko adalah makanan pokok sarapan, bersama dengan teh mintnya yang terkenal, sedangkan di Somalia, Halvo adalah hidangan perayaan itu.
Di Mombasa, umat Islam menandai sepuluh hari terakhir Ramadan, yang dikenal sebagai Kumi la mwisho, dengan festival jalanan dan sosialisasi. Festival yang dibuka pada malam hari saat puasa harian berakhir ini menawarkan kesempatan kepada masyarakat untuk membeli oleh-oleh untuk teman dan keluarga. Pendongeng juga berkeliling di beberapa tempat selama Idulfitri untuk menghibur anak-anak dengan cerita rakyat.
4. Qatar
Perayaan Idulfitri di Qatar diawali dengan salat yang biasanya dilakukan pada pagi hari di masjid-masjid. Setelah salat, acara dilanjutkan dengan khotbah singkat oleh seorang Imam. Masjid cenderung merupakan ruang khusus laki-laki, atau terpisah, dan perempuan biasanya melaksanakan salat dari rumah. Semua orang mengenakan pakaian terbaiknya, pria sering kali menjahit pakaian baru, dan wanita mengenakan gaun dan kaftan. Setelah itu, mereka akan pulang untuk sarapan kecil sebelum bersilaturahmi dengan keluarga besar dan kenalan.
Anak-anak, yang mungkin paling bersemangat menyambut hari raya. Mereka akan keliling di lingkungan sekitar untuk menyapa semua orang dan merayakan Idulfitri, sambil menyanyikan lagu dan frasa tradisional saat mereka mengetuk pintu.
5. Eropa
Muslim merupakan minoritas di Eropa, hanya sekitar 5 persen dari populasi. Namun, Islam adalah agama terbesar kedua di Eropa setelah Kristen. Di Eropa Timur terdapat beberapa negara yang mayoritas beragama Islam, antara lain Kosovo (96 persen), Albania (85 persen) dan Bosnia dan Herzegovina (55 persen).
Di Bosnia dan Herzegovina, Imam Husein Kavazovic biasanya memimpin salat di Masjid Gazi Husrev-beg yang megah di Sarajevo. Perayaan akan berlangsung di seluruh benua, termasuk pesta tahunan Idulfitri di Trafalgar Square London, dan makan siang komunitas yang meriah di Masjidil Haram di Paris setelah salat.
Di Islandia, hari baik ini dirayakan di salah satu dari sedikit masjid di Reykjavik, ibu kota Islandia. Para tamu yang mengunjungi masjid datang untuk salat dan menikmati prasmanan internasional yang menyajikan makanan lezat, termasuk makanan dari masakan Indonesia, Mesir, dan Eritrea. Anak-anak sangat senang karena mengenakan pakaian terbaik mereka dan bertukar hadiah dengan sesama teman dan anggota keluarga.
Namun, seperti di negara-negara lain, perang Israel - Hamas membuat perayaan tahun ini sedikit suram. Advokasi, doa, dan amal untuk warga Palestina di Gaza menjadi perhatian utama banyak orang.
HINDUSTAN TIMES | EURONEWS | NATIONAL NEWS