Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jika ingin rekreasi di Bandung sambil menambah ilmu pengetahuan, Museum Geologi dapat menjadi pilihan. Museum ini berada di Jalan Diponegoro dan dekat dari Gedung Sate. Cocok juga untuk membawa anak untuk mengenalkan kepada mereka tentang binatang purba dan sejarah terciptanya planet bumi.
Mengutip dari bandoeng.go.id, museum ini terdiri dari dua lantai yang semua koleksinya terawat dengan baik. Lantai pertama terbagi dua. Ruang sayap barat atau sebelah kiri pintu masuk berisi aneka bebatuan. Adapun sayap timur di bagian kanan memajang koleksi aneka fosil. Lantai atas dikenal sebagai ruang geologi untuk kehidupan manusia.
Ruang sayap barat dikenal juga sebagai Ruang Geologi Indonesia yang menceritakan proses terjadinya Bumi di dalam sistem tata surya. Ini termasuk bentuk geologi Indonesia, lempeng-lempeng kulit Bumi aktif, yang disajikan dalam bentuk maket.
Baca: Museum Nyamuk, Museum Unik di Pangandaran, Cocok untuk Liburan Berfaedah
Sementara di dekat pintu masuk, ada batu asli dari luar angkasa menyambut. Batu itu merupakan Meteorit Jatipengilon yang jatuh di daerah Tuban, Jawa Timur berwarna hitam. Ukurannya yang sudah diiris untuk diteliti itu sebesar setengah karung beras. Di etalase ada juga sekelompok batu meteorit yang telah dibelah dan di dalamnya berisi besi.
Pada setiap sudut museum menampilkan berbagai koleksi batuan, mineral meteorit, artefak, dan fosil. Semua benda ini disusun dengan teratur disertai dengan berbagai informasi yang menyertainya. Dengan begitu, Anda bersama dengan anak anak dapat memperoleh wawasan dengan lengkap.
Ketika berkunjung ke Museum Geologi ini, Anda juga dapat menikmati keindahan batu-batu mulia. Salah satunya keindahan kristal Ametis berwarna ungu tua. Selain itu, stalaktit yang bentuknya seperti buah duren besar dan stalagmit dari Gua Inten, Karang Bolong, Jawa Tengah.
Salah satu bagian yang paling menarik dari Museum Geologi Bandung adalah koleksi fosil manusia purba homo erectus dan fosil gajah purba stegodon trigonocephalus yang panjang gadingnya mencapai 4 meter dengan tinggi tubuh mencapai 2,5 meter. Dua fosil tersebut membuat pengunjung merasa penasaran sehingga lokasinya kerap menjadi spot menarik yang selalu dikunjungi.
Ada juga fosil kura-kura purba raksasa yang tingginya diperkirakan pernah mencapai 1,5 meter dan panjangnya 2 meter. Binatang reptil yang bernama ilmiah Megalochelys cf. sivalensis ini ditemukan di Kali Glagah, Bumiayu, Jawa Tengah. Umurnya ketika ditemukan sekitar 1,7 juta tahun. Namun bentuknya sudah tak utuh.
Jika Anda ingin mengunjungi Museum ini, Anda tidak perlu merogoh kocek yang dalam karena harga tiketnya sangat terjangkau yaitu Rp2.000 untuk pelajar, Rp3.000 untuk wisatawan nusantara, dan Rp10.000 untuk wisatawan mancanegara.
Jam operasional museum ini yaitu buka pada Senin-Kamis pukul 08.00-16.00, Sabtu dan Minggu 08.00-14.00, dan tutup pada hari Jumat dan Hari Libur Nasional.
RINDI ARISKA
Baca: Liburan Berfaedah, Ini Deretan Museum Gratis di Surabaya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini