Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Menjajal Wisata Gratis di Macau

Beberapa spot wisata di Macau bisa dikunjungi secara gratis.

17 Agustus 2018 | 07.57 WIB

Macau. Bookajourney.com
Perbesar
Macau. Bookajourney.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tak selamanya melancong ke Macau, kota yang dikenal sebagai Las Vegasnya Asia ini harus dengan anggaran jumbo. Beberapa spot wisata di Macau bisa dikunjungi secara gratis. Ini melengkapi kemudahan fasilitas bagi traveler yang juga bisa bisa dinikmati dengan free alias tanpa bayar. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melancong ke kota yang terletak tidak jauh dari Kota Hong Kong ini bisa dijangkau dengan turbojet selama 45 menit. Perekonomian Macau sangat bergantung pada kegiatan perjudian yang merupakan salah satu daya tarik wisatanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Para traveler dari Indonesia dapat mengunjungi Macau tanpa menggunakan visa, sama seperti Hong Kong. Banyak bangunan-bangunan bergaya Eropa yang bisa kita lihat di kota ini. Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan pemerintahan Portugis pernah menduduki kota ini selama lebih dari 400 tahun. Sehingga masih banyak penanda jalan yang ditulis dengan Bahasa Mandarin dan Portugis.

Namun ternyata, tidak banyak warga lokal yang bisa berbicara Bahasa Portugis. Mereka tetap menggunakan Bahasa Mandarin atau Kanton untuk kesehariannya. 

Saya berkesempatan mengunjungi Macau pada akhir tahun 2015 bersama dengan teman-teman kantor. Waktu itu saya mendapatkan tiket promo Kuala Lumpur - Macau PP seharga 900 ribu rupiah dengan menggunakan maskapai berbujet rendah.
 
Apa saja wisata gratis yang bisa kita temui di Macau? Informasinya sebagai berikut :
 
1. Shuttle Bus gratis dari Hotel

Ketika berada di Macau, para traveler bisa memanfaatkan shuttle bus gratis yang disediakan oleh pihak hotel. Selain gratis, shuttle bus ini juga menyediakan fasilitas WiFi selama perjalanan. Hampir semua hotel-hotel besar menyediakan fasilitas ini. Tentunya, fungsi utama shuttle bus ini untuk menarik para wisatawan agar mengunjungi casino-casino yang telah disediakan oleh pihak hotel.
 
Jadi, kita tinggal mencari hotel mana yang berdekatan dengan tempat wisata yang akan kita tuju. Kita turun di Hotel tersebut dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Dengan cara ini, kita akan menghemat ongkos transportasi.
 
 
2. Ruin of St. Paul

Ruin of St. Paul merupakan salah satu ikon wisata di Macau. UNESCO telah menetapkan gereja ini sebagai situs warisan dunia pada 2005. Untuk mencapai ke sana, sobat traveler bisa menggunakan taksi atau shuttle bus seperti yang saya dan teman-teman lakukan.  Kami menaiki shuttle bus dari bandara Macau dan berhenti di Grand Emperor Hotel (hotel terdekat dengan gereja yang menyediakan shuttle bus dari/ke bandara).
 
Dari sini kami melanjutkan berjalan kaki sejauh 500 meter menuju Largo do Senado atau yang lebih dikenal dengan Senado Square. Tempat ini merupakan tempat wisata lain yang terletak dekat dengan Ruin of St. Paul. Sobat traveler bisa berhenti terlebih dahulu disini untuk sekedar istirahat maupun foto-foto. Atau jika ingin langsung ke Ruin of St. Paul, kalian tinggal mengikuti arah panah petunjuk jalan.
 
Kalian akan dibawa menyusuri area pertokoan yang menjual berbagai macam makanan dan souvenir. Cukup rumit untuk menemukan gereja katedral ini. Jadi sobat traveler harus cermat melihat petunjuk arah jalan agar tidak tersesat.
 
 
Pertama kali melihat Ruin of St.Paul, saya tidak menyangka kalau gereja ini berada di sekitar pertokoan yang sangat ramai. Di kanan kirinya pun, sobat traveler akan melihat bangunan-bangunan berlantai 5-6 seperti yang ada di Hong Kong. Keunikan pada gereja ini terletak pada bangunan yang hanya tersisa sisi dinding bagian depan. Hal ini dikarenakan gereja mengalami kebakaran pada 1595 dan dibangun kembali pada 1601. Namun terjadi lagi kebakaran kedua pada tahun 1835 yang akhirnya menyisakan sisi dinding bagian depan saja.
 
 
3. Cartorio da Se dan Se Catedral da Navitidade de Nossa Senhora
Lumayan sulit untuk mengeja nama-nama bangunan ini. Kami tidak sengaja menemukan kedua tempat ini ketika perjalanan pulang dari Ruin of St.Paul. Kedua bangunan ini terletak berdekatan. Cartorio da Se merupakan bangunan bergaya Eropa dengan corak warna kuning. Di sampingnya terdapat monumen salib dengan tulisan INRI. Sedangkan di sisi depan, terdapat bangunan Se Catedral da Navitidade de Nossa Senhora yang merupakan sebuah gereja untuk umat khatolik. Area kedua bangunan ini sangat cocok untuk tempat berfoto-foto. Jadi sobat traveler yang suka narsis atau hobby fotografi, kalian wajib mengunjungi tempat ini.
 
 
4. Macau Fisherman Wharf
Macau Fisherman Wharf merupakan taman hiburan pertama dan terbesar yang ada di Macau. Lokasinya tidak jauh dari Macau Maritime Terminal. Tempat ini dibangun dengan konsep tema-tema tertentu seperti Italia, Spanyol, Amsterdam, Cape Town dan beberapa tema lainnya. Dan tentu saja tempat ini tidak melewatkan ciri khas utama dari Macau yaitu dibangunnya arena judi bernama Babylon Casino. Namun sayangnya saya tidak terlalu lama mengeksplorasi tempat ini, karena harus buru-buru ke bandara untuk mengejar penerbangan pulang.
 
 
 
5. Venetian Hotel
Tentunya saya dan teman-teman tidak menginap di Venetian Hotel. Kami mengunjungi hotel ini  karena ingin melihat kemewahan dan kemegahan interior bangunan serta berfoto di little venice yang terletak didalam hotel. Dengan PeDenya kami memasuki Hotel dengan backpack masih menempel di punggung. Sangat berbeda dengan pengunjung yang lain.
 
 
Memasuki lobby, kami disambut oleh patung singa yang menjadi landmark dari Venetian Hotel. Langit-langit hotel dihiasi dengan ornamen yang sangat indah, benar-benar seperti hotel-hotel di Eropa (Padahal belum pernah ke Eropa, hehehe). Sorotan lampu kuningpun memberi kesan mewah. Tidak salah jika hotel ini menjadi salah satu hotel termahal di Macau.
 
Kami langsung menuju Little Venice untuk melihat kanal buatan dan juga gondola seperti di negeri aslinya. Untuk sobat traveler yang ingin menaiki gondola, kalian bisa membeli tiket seharga 125 MOP untuk dewasa dan 100 MOP untuk anak-anak. Gondola akan menyusuri kanal buatan selama 20 menit. Selama perjalanan itulah sang pengemudi akan menyanyikan lagu seriosa. Jika budget sobat traveler tidak cukup untuk menaiki gondola, kalian bisa berfoto dengan latar belakang kanal dan gondola seperti yang saya dan teman-teman lakukan.
 
 
Ada satu kejadian yang membuat saya dan teman-teman terngiang akan Little Venice, yaitu ketika salah satu pengemudi gondola mendekati teman saya dan tiba-tiba menyanyikan lagu Indonesia. Pengemudi itu sangat fasih melantunkan lagu tersebut. Kami terkejut mendengar dia menyanyikan lagu Indonesia. Padahal kami tidak bicara sama sekali dengan pengemudi gondola tersebut. Mungkin dikarenakan teman saya memakai hijab, jadi dia beranggapan kalau kami berasal dari Indonesia yang merupakan negara mayoritas muslim.
 
 
 
So, tempat-tempat dan fasilitas gratis yang telah saya rekomendasikan bisa sobat traveler masukkan ke dalam itinerary kalian ketika traveling ke Macau. Oh ya, kami menginap di bandara pada waktu itu. (FYI, hotel di Macau ratenya di atas 600 ribu permalam. Jadi untuk kantong backpacker seperti kami, lebih baik tidur di bandara daripada mengeluarkan budget sebesar itu) .

Tulisan ini sudah tayang di Backpackertambun
 
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus