Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tak selamanya melancong ke Macau, kota yang dikenal sebagai Las Vegasnya Asia ini harus dengan anggaran jumbo. Beberapa spot wisata di Macau bisa dikunjungi secara gratis. Ini melengkapi kemudahan fasilitas bagi traveler yang juga bisa bisa dinikmati dengan free alias tanpa bayar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melancong ke kota yang terletak tidak jauh dari Kota Hong Kong ini bisa dijangkau dengan turbojet selama 45 menit. Perekonomian Macau sangat bergantung pada kegiatan perjudian yang merupakan salah satu daya tarik wisatanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para traveler dari Indonesia dapat mengunjungi Macau tanpa menggunakan visa, sama seperti Hong Kong. Banyak bangunan-bangunan bergaya Eropa yang bisa kita lihat di kota ini. Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan pemerintahan Portugis pernah menduduki kota ini selama lebih dari 400 tahun. Sehingga masih banyak penanda jalan yang ditulis dengan Bahasa Mandarin dan Portugis.
Namun ternyata, tidak banyak warga lokal yang bisa berbicara Bahasa Portugis. Mereka tetap menggunakan Bahasa Mandarin atau Kanton untuk kesehariannya.
Ketika berada di Macau, para traveler bisa memanfaatkan shuttle bus gratis yang disediakan oleh pihak hotel. Selain gratis, shuttle bus ini juga menyediakan fasilitas WiFi selama perjalanan. Hampir semua hotel-hotel besar menyediakan fasilitas ini. Tentunya, fungsi utama shuttle bus ini untuk menarik para wisatawan agar mengunjungi casino-casino yang telah disediakan oleh pihak hotel.

Ruin of St. Paul merupakan salah satu ikon wisata di Macau. UNESCO telah menetapkan gereja ini sebagai situs warisan dunia pada 2005. Untuk mencapai ke sana, sobat traveler bisa menggunakan taksi atau shuttle bus seperti yang saya dan teman-teman lakukan. Kami menaiki shuttle bus dari bandara Macau dan berhenti di Grand Emperor Hotel (hotel terdekat dengan gereja yang menyediakan shuttle bus dari/ke bandara).



Lumayan sulit untuk mengeja nama-nama bangunan ini. Kami tidak sengaja menemukan kedua tempat ini ketika perjalanan pulang dari Ruin of St.Paul. Kedua bangunan ini terletak berdekatan. Cartorio da Se merupakan bangunan bergaya Eropa dengan corak warna kuning. Di sampingnya terdapat monumen salib dengan tulisan INRI. Sedangkan di sisi depan, terdapat bangunan Se Catedral da Navitidade de Nossa Senhora yang merupakan sebuah gereja untuk umat khatolik. Area kedua bangunan ini sangat cocok untuk tempat berfoto-foto. Jadi sobat traveler yang suka narsis atau hobby fotografi, kalian wajib mengunjungi tempat ini.


Macau Fisherman Wharf merupakan taman hiburan pertama dan terbesar yang ada di Macau. Lokasinya tidak jauh dari Macau Maritime Terminal. Tempat ini dibangun dengan konsep tema-tema tertentu seperti Italia, Spanyol, Amsterdam, Cape Town dan beberapa tema lainnya. Dan tentu saja tempat ini tidak melewatkan ciri khas utama dari Macau yaitu dibangunnya arena judi bernama Babylon Casino. Namun sayangnya saya tidak terlalu lama mengeksplorasi tempat ini, karena harus buru-buru ke bandara untuk mengejar penerbangan pulang.


Tentunya saya dan teman-teman tidak menginap di Venetian Hotel. Kami mengunjungi hotel ini karena ingin melihat kemewahan dan kemegahan interior bangunan serta berfoto di little venice yang terletak didalam hotel. Dengan PeDenya kami memasuki Hotel dengan backpack masih menempel di punggung. Sangat berbeda dengan pengunjung yang lain.



Tulisan ini sudah tayang di Backpackertambun