Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan kondisi Bali kembali aman untuk aktivitas pariwisata pasca-erupsi Gunung Agung, Rabu malam, 27 Juni 2018. "Bali sudah aman. Saya menjamin keamanannya. Orang yang datang ke Bali, dia akan bisa pulang," ujar Arief, ketika ditemui di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat malam, 29 Juni.
Menteri Pariwisata menyatakan kondisi Bali kembali normal setelah Bandar Udara Internasional Ngurah Rai beroperasi lagi pada Jumat sore, pukul 14.30. Sejumlah maskapai juga telah beroperasi kembali setelah sebelumnya mengumumkan pembatalan jadwal penerbangan.
Sebelumnya, pihak Angkasa Pura I mengumumkan aktivitas maskapai di bandara tersebut untuk sementara dihentikan lantaran adanya imbas abu vulkanik dari erupsi yang dikhawatirkan dapat mengganggu sistem penerbangan. Hal ini membuat sejumlah negara mengeluarkan imbauan atau travel advice.
Negara yang sempat mengeluarkan travel advice ialah Inggris, Amerika Serikat, Australia, Singapura, Prancis, dan Selandia Baru. Arief telah meminta negara-negara tersebut merevisinya. Ia berujar, meski travel advice hanya berupa imbauan, hal tersebut tetap berpengaruh terhadap kenyamanan wisatawan.
"Apalagi bagi orang awam, yang membaca travel advice akan ada rasa khawatir," katanya.
Arief menjelaskan, travel advice berbeda dengan travel warning. Travel warning adalah peringatan untuk keadaan yang lebih genting. Warga negara yang tetap pergi ke negara-negara dengan label travel warning, ujar Arief, jaminan asuransinya akan hilang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini