Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Menpar: Bali Kembali Aman, Orang Datang Dijamin Bisa Pulang

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan kondisi Bali kembali aman untuk aktivitas pariwisata pasca-erupsi Gunung Agung, Rabu malam, 27 Juni 2018.

30 Juni 2018 | 11.00 WIB

Sejumlah seniman menampilkan pakaian khas Bali dalam parade pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-40 di Denpasar, Bali, Sabtu, 23 Juni 2018. Festival tahunan di bidang seni budaya tersebut akan berlangsung 23 Juni-21 Juli 2018 dengan menampilkan 271 kelompok kesenian. ANTARA
material-symbols:fullscreenPerbesar
Sejumlah seniman menampilkan pakaian khas Bali dalam parade pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-40 di Denpasar, Bali, Sabtu, 23 Juni 2018. Festival tahunan di bidang seni budaya tersebut akan berlangsung 23 Juni-21 Juli 2018 dengan menampilkan 271 kelompok kesenian. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan kondisi Bali kembali aman untuk aktivitas pariwisata pasca-erupsi Gunung Agung, Rabu malam, 27 Juni 2018. "Bali sudah aman. Saya menjamin keamanannya. Orang yang datang ke Bali, dia akan bisa pulang," ujar Arief, ketika ditemui di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat malam, 29 Juni.

Menteri Pariwisata menyatakan kondisi Bali kembali normal setelah Bandar Udara Internasional Ngurah Rai beroperasi lagi pada Jumat sore, pukul 14.30. Sejumlah maskapai juga telah beroperasi kembali setelah sebelumnya mengumumkan pembatalan jadwal penerbangan.

Sebelumnya, pihak Angkasa Pura I mengumumkan aktivitas maskapai di bandara tersebut untuk sementara dihentikan lantaran adanya imbas abu vulkanik dari erupsi yang dikhawatirkan dapat mengganggu sistem penerbangan. Hal ini membuat sejumlah negara mengeluarkan imbauan atau travel advice.

Negara yang sempat mengeluarkan travel advice ialah Inggris, Amerika Serikat, Australia, Singapura, Prancis, dan Selandia Baru. Arief telah meminta negara-negara tersebut merevisinya. Ia berujar, meski travel advice hanya berupa imbauan, hal tersebut tetap berpengaruh terhadap kenyamanan wisatawan.
"Apalagi bagi orang awam, yang membaca travel advice akan ada rasa khawatir," katanya.

Arief menjelaskan, travel advice berbeda dengan travel warning. Travel warning adalah peringatan untuk keadaan yang lebih genting. Warga negara yang tetap pergi ke negara-negara dengan label travel warning, ujar Arief, jaminan asuransinya akan hilang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600


Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus