Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram - Festival Pesona Tambora 2022 yang diselenggarakan untuk mengenang letusan dahsyat Gunung Tambora 207 tahun lalu berlangsung meriah dan disambut antusiasme masyarakat. Tak heran, karena festival ini absen digelar selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Festival itu dilaksanakan selama dua hari pada 4-5 Juni 2022 di Pos 1 Tambora Via Doro Ncanga, Dompu, Sumbawa. Masyarakat hadir dan berkemah di Doro Ncanga untuk menikmati keindahan lingkungan Gunung Tambora sekaligus menghadiri kegiatan Festival Pesona Tambora 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Dinas Pariwisata pun menyediakan Rest Camp untuk masyarakat yang hadir mengikuti Festival Pesona Tambora 2022. Berbagai rangkaian kegiatan juga dilaksanakan, baik oleh Balai Taman Nasional Gunung Tambora maupun Geopark Tambora.
Beberapa kegiatan tersebut diantaranya hiburan band lokal seperti Santiva Band dan penampilan tari kreasi dari berbagai sanggar lokal di Kabupaten Dompu. Ada banyak tarian adat yang ditampilkan, seperti tari penyambutan Wura Bongi Monca, tari Sere serta tari kolosal menggunakan Rimpu (pakaian tradisi semacam penutup aurat menggunakan kain sarung) sebagai pakaian adat tradisional Dompu yang dibawakan oleh berbagai elemen masyarakat Dompu.
Festival juga diisi oleh kehadiran pelaku UMKM dan ekonomi kreatif yang menjual berbagai produk khas Dompu. Pada festival tahun ini, dilaksanakan juga launching Nente Jara (wisata berkuda) yang berada di kawasan Ndoro Canga, Dompu. Selain itu, ada talkshow yang membahas seputar potensi wisata dan pentingnya penjagaan lingkungan di kawasan Taman Nasional Gunung Tambora.
Suasana puncak gunung Tambora difoto dari pesawat, Bima, Nusa Tenggara Barat, 9 Maret 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Menutup Festival Pesona Tambora 2022, dilaksanakan dzikir dan istigosah sebagai bentuk syukur dan muhasabah diri atas anugerah Gunung Tambora yang dikaruniakan oleh Tuhan Yang Maha Esa pada masyarakat Dompu khusunya dan seluruh masyarakat NTB pada umumnya.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalilah berpesan agar tradisi kearifan lokal harus terus dipertahankan dan dilestarikan, termasuk beragam budaya adat Rimpu yang bisa menjadi daya tarik wisata dunia.
Direktur Pemanfaatan Jasa Kawasan Konservasi Direktorat Jenderal Sumber Daya Alam dan Ekonomi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nanang Prihadi mengatakan bahwa kearifan lokal dan budaya menjadi pelengkap dari tiga hal, yaitu konservasi, komunitas dan komoditas untuk menjadi tempat destinasi wisata pegunungan kelas dunia. "Mengelola Tambora harus ada hal tersebut," ujarnya.
Direktur Event Daerah dan Produk Wisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Reza Pahlevi menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Festival Pesona Tambora 2022 yang melibatkan banyak pihak. "Kami sangat mendukung Gunung Tambora jadi destinasi kelas dunia, kawasan wisata ini menjadi surganya penikmat gunung," kata dia.