Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Akibat peningkatan kasus Covid-19 usai Lebaran, Museum Tsunami Aceh ditutup sementara waktu. Penutupan dilakukan untuk mencegah makin menyebarnya virus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Iya, museum kita tutup kembali untuk sementara waktu sampai batas waktu yang belum ditentukan. Nanti akan diberitahukan lebih lanjut. Ini karena kasus Covid-19 meningkat," kata Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh Hafnidar di Banda Aceh, Selasa, 8 Juni 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Hafnidar, penutupan sementara ini merujuk juga pada instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2021 serta instruksi Gubernur Aceh Nomor 08/INSTR/2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro di Aceh.
Hafnidar mengatakan museum tersebut kemungkinan besar akan dibuka kembali saat Aceh berstatus zona aman. "Kalaupun Aceh nanti sudah zona aman, kami tetap menunggu arahan pemerintah seperti apa terkait tempat wisata museum tsunami ini," kata dia.
Hingga saat ini, jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Aceh mencapai 16.352 orang, sembuh 12.496 orang, meninggal 633 orang dan yang masih dalam perawatan sebanyak 3.223 pasien.
Meski museum ditutup untuk pengunjung, kata Hafnidar, pekerja tetap beraktivitas dengan sistem shift. Mereka mengisi kegiatan edukasi hingga persiapan acara pameran sementara.
"Kita juga punya kegiatan dengan sekolah, kajian-kajian tentang korban tsunami, semua kegiatan tidak ditunda, mereka tetap melakukannya seperti biasa," kata Hafnidar.
Selama masa pandemi, museum tsunami Aceh merupakan tempat wisata edukasi bencana yang ramai dikunjungi oleh masyarakat. Bahkan menjadi salah satu museum yang paling banyak dikunjungi di Indonesia.