Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jason Mraz adalah kesegaran. Dia menikmati bermain-main dengan aneka bunyi yang meluncur dari mulutnya. ”I am the wizard of oooohs and aaah, lalala, fafafa, lovvv, lovvee,” begitu dia berdendang. Ribuan orang yang memadati Balai Sidang Jakarta, arena perhelatan Java Jazz dua pekan lalu, mendadak tersihir. Kaki dan pinggul tak terasa ikut bergoyang.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo