Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Baturaja - Salah satu objek wisata yang selalu ramai pengunjung selama libur Lebaran di Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan adalah Gua Putri. Destinasi wisata alam yang terletak di Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu, itu dipercaya memiliki keterkaitan dengan legenda Serunting Sakti atau Si Pahit Lidah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Pengurus Goa Putri, Erlan mengatakan sudah menyiapkan berbagai hal untuk menunjang keamanan dan kenyawanan wisatawan yang datang. Mulai dari lampu penerangan ke dalam gua sampai mengganti pagar pengaman yang dianggap sudah rapuh.
"Kami sudah berbenah sejak sepekan lalu karena biasanya banyak yang datang ke sini saat libur Lebaran," kata Erlan di Baturaja, Senin 3 Juni 2019. Wisatawan yang datang, menurut dia, umumnya rombongan keluarga yang membawa serta lansia sampai anak balita.
Gua Putri memiliki bentukan stalagtit dan stalagmit yang menarik. Jika dinding gua terpapar cahaya, maka akan tampak warna-warni yang indah. Pengunjung biasanya menelusuri gua ini sampai ke sebuah kolam yang diyakini sebagai tempat pemandian seorang putri dan terkait legenda Serunting Sakti atau Si Pahit Lidah.
Pada zaman dulu, ada seorang putri bernama Dayang Merindu yang tinggal di dalam gua itu bersama keluarganya. Ketika sang putri sedang mandi di kolam, seorang pendekar bernama Serunting Sakti melihat dan terpesona akan kecantikannya. Serunting Sakti pun menyapanya.
Putri Dayang Merindu tidak menjawab sapaan Serunting Sakti, sehingga membuatnya sakit hati. Lantaran seorang sakti, tersebutlah sumpah agar putri tersebut menjadi diam seperti batu. Dan perlahan tubuh putri Dayang Merindu menjadi kaku dan berubah jadi batu. Serunting Sakti dipercaya menjadi sosok yang sakti karena setiap ucapannya bisa menjadi nyata.