Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Objek Wisata Triple T Bangkit Berkat 6 Pemuda Gunung Merapi

Mengelola objek wisata tak semudah membalikkan telapak tangan. Enam pemuda yang tinggal di kaki Gunung Merapi mencoba membangkitkan potensi wisata.

25 Mei 2019 | 09.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Taman bunga berlatar pemandangan Gunung Merapi di Tretes Taman Tani atau Triple, agrowisata di Dusun Tretes, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali. TEMPO | Dinda Leo Listy

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Boyolali - Di tangan enam pemuda, objek wisata Tretes Taman Tani atau biasa disingkat Triple T mampu bangkit dan bertahan di tengah ramainya usaha jasa pariwisata. Objek wisata Tretes Taman Tani terletak di lereng Gunung Merapi, tepatnya di Dusun Tretes, Desa Samiran, Kecamatan Selo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seorang pengelola objek wisata Tretes Taman Tani, Khoeroni mengatakan dalam kurun setengah tahun terakhir, jumlah wisatawan yang datang mulai stabil. "Kami gencar berpromosi di media sosial maupun lewat jaringan offline," kata Khoeroni kepada Tempo, Rabu, 23 Mei 2019.

Tretes Taman Tani adalah agrowisata di kaki Gunung Merapi yang berjarak sekitar 20 kilometer di barat kota Boyolali. Selain menawarkan wahana petik sayur dan buah segar dari kebun petani, objek wisata yang baru berumur 14 bulan ini juga menyediakan camping ground atau area berkemah dengan latar pemandangan punggung Gunung Merapi sisi selatan.

Khoeroni menceritakan, objek wisata Tretes Taman Tani dirintis pada 2017. Pengagasnya adalah dua warga Dusun Tretes yang akrab dipanggil Pak Muhdi dan Bang Joe. "Modalnya juga dari mereka berdua, uangnya dari utang dengan jaminan sertifikat tanah," kata pemuda 19 tahun itu.

Anak-anak bermain di taman bunga Tretes Taman Tani, agrowisata di kaki Gunung Merapi di Dusun Tretes, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali. TEMPO | Dinda Leo Listy

Setelah berhasil menggaet hati sebagian warga Dusun Tretes untuk memberdayakan kebun sayur mereka menjadi agrowisata melalui sosialisasi rutin, Khoeroni berujar, dua pendiri Tretes Taman Tani itu menggerakkan pemuda setempat untuk bergotong-royong. Kerja bakti mempercantik area perkebunan dengan taman bunga dan berbagai fasilitas penunjang pariwisata juga dibantu sejumlah komunitas pecinta alam. "Pendirian Tretes Taman Tani bertujuan memberdayakan pemuda agar mendapat penghasilan tambahan," ujar Khoeroni.

Semula, objek wisata yang memanfaatkan area kebun seluas satu hektare milik sebagian petani itu dikelola karang taruna. Karena sistem manajerial kala itu belum mengacu pada standar operasional prosedur (SOP), pengelolaan keuangan Tretes Taman Tani sering mengalami kebocoran. Ditambah lagi muncul dinamika berupa perbedaan misi di kalangan anggota karang taruna. Akibatnya, sebagian pemuda memilih kembali bekerja sebagai petani.

Kini, tinggallah Khaeroni bersama lima rekannya yang tetap mempertahankan Tretes Taman Tani. "Sementara ini kami berenam dulu. Nanti kalau sudah berjalan lancar, teman-teman pemuda yang mau bergabung lagi silakan. Tapi syaratnya harus mau bekerja sesuai SOP," kata Supardi, 18 tahun, satu dari lima rekan Khoeroni.

Area berkemah atau camping ground yang berlatar pemandangan Gunung Merapi di Tretes Taman Tani, agrowisata di Dusun Tretes, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali. TEMPO | Dinda Leo Listy

Supaya pengunjung tidak bosan, mereka berenam sepakat menambah beberapa wahana baru dan menggelar berbagai acara. Pada 14 Juni 2019 misalnya, pengelola Tretes Taman Tani akan mengadakan Festival Kesemek.

Festival ini terselenggara berkat kerjasama dengan komunitas pegiat alam dari Semarang, Jawa Tengah. Di samping mempromosikan Tretes Taman Tani, festival itu juga mengenalkan berbagai produk olahan kesemek atau tledung, yang menjadi buah khas Gunung Merapi.

Mereka berenam memahami bahwa merintis usaha memang berat. "Butuh proses yang panjang sebelum mengecap hasilnya," kata Khoeroni yang kini masih berstatus mahasiswa semester IV Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Usaha mereka tidak sia-sia. Sekarang Tretes Taman Tani menjadi destinasi wisata yang laris dikunjungi rombongan siswa TK dan SD dari berbagai daerah.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus