Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Wali kota Palu, yang juga personel Band Ungu, Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha Ungu, mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi menetapkan 22 Desember sebagai hari duka musik Indonesia. Permintaanya tersebut dia tulis di akun Instagram pribadinya @pashaungu_vm.
Permintaan Pasha tersebut terkait tragedi tsunami di Pantai Carita, yang menewaskan hampir seluruh personel Band Seventeen. "Ini adalah bentuk kesetiakawananan dan solidaritas saya sesama musisi, kepada kawan-kawan almarhum personil seventeen," tulis dia, Selasa, 1 Januari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Pasha, dia hanya sekadar mengusulkan dan tidak memaksa Jokowi untuk menetapkan hari duka tersebut. Dia berujar, ada atau tidaknya hari duka itu, tidak akan mengurangi empatinya sebagai sesama musikus tanah air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Unggahan Pasha Ungu tersebut direspons oleh Ifan Seventeen, satu-satunya personel yang selamat dalam tragedi itu. "Terlepas dari kesedihan hebat yang dirasakan oleh semua korban tsunami, aku pingin ngucapin terimakasih untuk doa dan supportnya yang tanpa putus untuk @seventeenband," tulis Ifan di kolom komentar.
Sebelumnya, Ifan Seventeen sangat terpukul atas kehilangan istri dan tiga personel grupnya dalam waktu bersamaan akibat tsunami Selat Sunda, Sabtu malam, 22 Desember 2018. Meski demikian, Ifan berusaha untuk tegar dan tidak larut dalam keterpurukannya.Band Seventeen. instagram.com/seventeenbandid
Hal tersebut diungkap Reidhan Fajarsyah atau Idan saudara kembar Ifan Seventeen. Idan sangat mengenal Ifan yang bisa melewati banyak hal.
"Pasti terpukul lah. Tapi Ifan itu di keluarga adalah sosok yang paling tegar itu dari dulu. Saya ngomong gini bukan karena keadaan ini, enggak. Cuma dulu pas ibu sakit, saya udah nangis-nangis, Ifan itu enggak. Waktu almarhum papa meninggal, kita udah nangis-nangis, dia masih tegar. Termasuk kejadian ini juga, walau dalam artian ini dia terpuruk juga," kata Reidhan Fajarsyah.
Baca: Jawaban Ifan Seventeen Saat Pasha Ungu Ajak Nyanyi Lagu Kemarin
Pasca bencana Ifan Seventeen tampak tegar, namun menurut Idan dengan kepergian Dylan dan sahabat di Seventeen membuatnya rapuh. "Cuma ya tetap saja dia pasti terpukul banget meski di luar dia terlihat sabar dan kuat. Mungkin kalau di depan orang-orang dia bisa kuat. Cuma di depan saya, depan mama, dia cerita enggak kuat sendiri," tutur Reidhan Fajarsyah.