Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Pemahayu Jagat Kertaning Bumi, Ritual Keselamatan dari Klungkung

Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali, untuk pertama kalinya melaksanakan ritual Pemahayu Jagat Kertaning Bumi.

22 Oktober 2017 | 14.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Upacara adat di Bali. TEMPO/Rofiqi Hasan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Klungkung - Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali, untuk pertama kalinya melaksanakan ritual Pemahayu Jagat Kertaning Bumi untuk memohon keselamatan dunia beserta isinya berkaitan dengan berbagai fenomena sosial yang terjadi belakangan.

"Kegiatan ritual berskala besar itu dilaksanakan di dua tempat dalam waktu yang bersamaan, yakni di halaman Kertha Gosa dan Kantor Bupati Klungkung, bertepatan dengan Tilem Sasih Kapat, Jumat, 20 Oktober 2017," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Klungkung Ketut Suadnyana, Minggu, 22 Oktober.

Baca: Seniman Tradisional dan Musisi Asing di Jenang Suro Banyuwangi

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bersama Ny Ayu Suwirta, Sekda Putu Gde Winastra, serta pimpinan organisasi perangkat daerah berbaur dengan karyawan dan masyarakat mengikuti ritual yang berlangsung secara khidmat itu.

Menurut ketua panitia kegiatan tersebut, Dewa Ketut Soma, ritual Pemahayu Jagat merupakan salah satu program kerja Pemkab Klungkung dalam mewujudkan Tri Hita Karana, yakni hubungan yang harmonis dan serasi sesama umat manusia, manusia dengan lingkungan, serta manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

"Pemahayu Jagat ini untuk keselamatan dan kerahayuan jagat agar alam ini bisa kerta rahayu atau kertaning bumi. Dalam upacara ini, ada satu prosesi ritual yang digelar di Pemedal Agung (pintu gerbang), di mana dulu ketika perang Puputan Klungkung terjadi, banyak rakyat yang gugur di depan Puri Agung Semarapura, yang kali ini ritual itu digelar," ujarnya.

Melalui ritual tersebut, arwah mereka yang gugur di tempat ini diharapkan dapat menyatu dengan yang Mahasuci sehingga semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan lancar serta tidak ada hambatan apa pun.

Kegiatan ritual di Kertha Gosa dipimpin Ida Padanda Gede Made Tembau dari Geriya Kulon, Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, dan Ida Dalem Surya Darma Sogata dari Puri Agung Klungkung.

Baca: Coco Late, Kopi Rasa Kelapa yang Bikin Penasaran

Sedangkan ritual di Pura Kantor Bupati Klungkung dipimpin Ida Pedanda Gede Karang Putra Keniten dari Griya Kanginan, Desa Paksabali, Kecamatan Dawan, dan Ida Pedanda Gede Wayahan Jelantik Pradnya Putra dari Geriya Wanasari, Sidemen.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta memberikan apresiasi terhadap kegiatan ritual tersebut dengan harapan dapat melakukan penyucian alam semesta.

"Tujuan upacara ini agar kita semua diberikan kekuatan dan kerahayuan dalam melanjutkan pembangunan dengan baik dan menuju cita-cita budi luhur, yakni menyejahterakan masyarakat," ujar Bupati Klungkung Nyoman Suwirta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus