Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Perjalanan Karier Perfilman Rima Melati

Rima Melati memulai perjalanannya sebagai aktris dalam film Djuara Sepatu Roda tahun 1958

23 Juni 2022 | 20.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto Rima Melati di era 1960-an Sebelumnya sempat beredar kabar jika Rima Melati tengah sakit dan dirawat di RS. Wikipedia/Tati Studio

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Rima Melati mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis, 23 Juni 2022 petang di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Rima meninggal dunia usia 84 tahun. Kabar itu diungkapkan menantunya, Marisa Tumbuan.

Perjalanan karier perfilman

Rima memulai perjalanannya sebagai aktris dalam film Djuara Sepatu Roda tahun 1958. Tiga tahun kemudian, ia menjalani debut sebagai pemeran utama dalam film Kasih Tak Sampai pada tahun 1961.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia berakting dalam sepuluh film pada dua tahun berikutnya, termasuk Djantung Hati (1961), Violetta (1962), dan Kartika Aju (1963). Setelah menyelesaikan perannya dalam film Kunanti Jawabmu (1963), Rima sempat cuti selama beberapa tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rima Melati kembali berakting pada1969 dengan perannya dalam film Laki-Laki Tak Bernama (1969). Selama dua puluh tahun berikutnya ia eksis lebih dari tujuh puluh film, termasuk debut sutradara Teguh Karya Wadjah Seorang Laki-Laki (1971), debut sutradara Sjumandjaja Lewat Tengah Malam (1971), dan film kolaborasi Indonesia–Belanda Max Havelaar (1975).

Rima memiliki sejumlah prestasi pada bidang akting. Salah satu yang paling mentereng adalah penghargaan Piala Citra pada Festival Film Indonesia 1973 sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik lewat film Intan Berduri. Di ajang Festival Film Asia Pasifik ke-50, Rima meraih penghargaan Best Supporting Actress lewat film Ungu Violet.

Mengutip laman Film Indonesia, di kesempatan lain Rima juga beberapa kali masuk nominasi Pemeran Pembantu Wanita Terbaik Festival Film Indonesia lewat film Kupu-Kupu Putih (1984), Tinggal Landas buat Kekasih (1985), Pondok Cinta, (1986), Biarkan Bulan Itu (1987) dan Arini II (Biarkan Kereta Itu Lewat) (1989).

Pada 1989, Wanita kelahiran Tondano, Sulawesi Utara itu mesti jeda dari dunia akting karena divonis terjangkit kanker payudara. Ia kembali bermain film pada 1994, ketika ia muncul di Sesal. Disutradarai oleh rekannya Sophan Sophiaan. Wanita berdarah campuran Minahasa dan Belanda ini terus aktif berakting hingga 2016 dengan Sweet 20 menjadi film terakhirnya. Selama lima dekade, Rima sudah membintangi lebih dari 100 film.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus