Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagi ingin membeli koper baru untuk liburan, para ahli menyarankankan untuk menghindari satu warna khusus. Menurut survei Eminent, lebih dari 40 persen koper yang dibeli berwarna hitam. Hal ini berarti menemukan koper hitam di conveyor belt bandara akan cukup sulit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jamie Frazer, pakar perjalanan untuk perkemahan musim panas Wild Packs, telah menjelaskan mengapa penumpang harus membuang koper hitam jika tak ingin kopernya tertukar atau hilang di bandara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Koper hitam berdinding keras (hardcase) adalah jenis koper yang paling umum di dunia, sehingga menjadikannya jenis koper yang paling sulit diidentifikasi dan paling mungkin hilang. Gaya koper ini, yang juga dilengkapi roda, merupakan pilihan utama bagi para pelancong, tetapi jika tas Anda hilang, Anda tentu tidak ingin tas tersebut sulit dibedakan dengan koper lainnya," kata Jamie, seperti dilansir dari Express UK.
Jamie menyarankan untuk memilih koper yang berwarna-warni atau tambahkan penanda unik pada koper. Ini agar terlihat mencolok dan mudah ditemukan. Namun jika hanya memiliki koper hardcase berwarna hitam, sebaiknya tiba di bandara lebih awal dan menitipkan barang bawaan jauh hari sebelum keberangkatan.
“Hal ini memberi staf maskapai waktu ekstra untuk memberi tanda dan memuat tas Anda dengan benar, sehingga mengurangi kemungkinan tas tersebut salah penanganan atau salah tempat," ujar Jamie.
Jamie memberikan beberapa kiat untuk mencegah barang bawaan hilang atau tertukar. Yang pertama adalah membeli koper yang berwarna-warni atau unik. Dengan warna-warna cerah ini koper akan jauh lebih mudah dikenali di conveyor belt daripada koper hardcase berwarna hitam pada umumnya.
"Jika Anda tetap ingin menggunakan koper hitam, sertakan label bagasi berwarna-warni, stiker, atau tali bermotif agar koper tetap menonjol di antara yang lain,'" katanya.
Selain itu, dia juga merekomendasikan penggunaan label bagasi yang jelas. “Meskipun tas Anda dimaksudkan sebagai barang bawaan, sebaiknya Anda menempelkan label bagasi yang aman dengan informasi kontak Anda. Cantumkan nama, nomor telepon, dan alamat email Anda pada tag, karena ini biasanya cara tercepat untuk menghubungi Anda," ujar dia sambil mengingatkan untuk tidak mencantumkan alamat rumah untuk mengurangi risiko keselamatan.
Sementara itu beberapa tips lainnya, misalnya perhatikan label yang tercetak saat check-in. Seperti dilansir dari The Points Guy, hal ini untuk memastikan semua informasinya benar. Termasuk bandara dan kode yang benar, nama yang benar, nomor frequent flyer Anda yang benar, dan bar code yang jelas.
Termasuk jika memenuhi syarat untuk tag elite dan prioritas, pastikan tag tersebut juga ditambahkan di label bagasi. Setelah label itu terpasang di koper, jangan langsung pergi begitu saja. Tetaplah di sana dan awasi untuk memastikan barang bawaan Anda diletakkan atau dimasukkan ke kereta dorong tas terdaftar. Jangan lupa simpan tanda terima bagasi sebagai bukti, dan untuk membantu mendapatkan kompensasi dari maskapain jika terjadi masalah.
Cara lainnya adalah menggunakan teknologi, seperti Apple AirTags, yang membantu wisatawan melacak koper mereka melalui Bluetooth. Atau pelacak bagasi lainnya seperti LugLoc dan Trakdot, yang memungkinkan melacak barang bawaan melalui Bluetooth atau teknologi pelacakan GSM di ponsel. Selain itu, bisa juga dengan mengunduh aplikasi maskapai penerbangan yang digunakan. Beberapa maskapai besar menawarkan tanda terima bagasi digital dan pelacakan tas dalam aplikasinya.
Pilihan editor: Langkah Pertama yang Dilakukan saat Koper Hilang di Bandara