Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Perlukah Wrapping Koper Agar Lebih Aman?

Biasanya wrapping koper ditawarkan di terminal penerbangan internasional

9 Juni 2024 | 09.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi bepergian dengan koper. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kalau sedang dalam perjalanan ke luar negeri tentu pernah melihat tempat untuk membungkus koper atau wrapping station di bandara. Wrapping koper atau membungkus koper itu diklaim dapat memberikan perlindungan tambahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Biasanya wrapping koper itu disertai dengan biaya tertentu dan bervariasi mulai dari US$15 atau sekitar Rp 244 ribu sampai US$30 atau sektiar Rp 488 ribu. Bahkan ada pilihan yang lebih mahal dengan tambahan asuransi perjalanan. Namun apakan wrapping koper ini benar-benar aman? 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan koper setelah di-wrapping

Setelah koper di-wrapping lalu didaftarkan di konter bagasi, di sinilah perjalanan koper dimulai untuk dimasukkan ke dalam pesawat. Di bandara Amerika Serikat, koper akan melewati sistem deteksi ledakan. Sistem itu menggunakan pemindai 3D yang dapat mengidentifikasi apa pun yang berpotensi meledak. 

Menurut Lorie Danker, juru bicara Transportation Security Administration atau TSA mengatatakan setelah tas tersebut dipindai, gambar sinar-X 3D akan dikirim ke petugas TSA untuk diperiksa.

"Petugas TSA melihat ratusan gambar sinar-X, sehingga mereka mengetahui seperti apa benda umum yang terlihat di layar sinar-X," katanya, seperti dikutip dari laman Travel+Leisure

Koper yang di-wrapping pun tetap akan diperiksa melalui pemindai 3D. Jadi kalau koper tersebut ditandai tetap akan dibuka. Setelah petugas meninjau gambar sinar-X, petugas akan memberi tahu maskapai penerbangan atau menandainya untuk pemeriksan fisik. Meskipun hanya lima persen koper yang berpotensi dibuka. 

Koper yang diperiksa 

Saat pemeriksaan fisik, petugas akan membuka koper dengan segala cara yang diperlukan. Termasuk koper yang di-wrapping. Tapi koper itu tidak akan di-wrapping ulang. Pembungkusnya akan dilpeas lalu direkatkan kembali, jadi bungkusnya tidak akan sama seperti aslinya. 

Seperti dijelaskan sebelumnya, koper yang harus menjalani pemeriksaan fisik, dan tidak dapat sampai sesuai dengan tujuan pemiliknya, TSA akan menghubungi maskapai penerbangan. Pihak maskapai diminta memberi tahu penumpang tentang kopernya dan di mana harus mengambilnya. 

Saraiah Davis, manajer keamanan transportasi TSA, menambahkan penumpang penerbangan internasional biasanya ingin lapisan perlindungan tambahan dengan wrapping. Mungkin kopernya dalam keadaan buruk dan di-wrapping agar tetap menyatu. Atau penumpang ingin menjaga kopernya tetap terlihat baru. 

Kalau ingin perlindungan tambahan sebaiknya pakai koper yang kuncinya sudah disetujui TSA. Dibanding wrapping, tidak memberikan manfaat besar yang sebanding dengan biaya tambahannya. Koper yang menggunakan kunci yang disetujui TSA dapat memudahkan petugas jka koper harus dibuka karena alasan apa pun. Selain itu, wrapping dengan plastik tidak ramah lingkungan. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus