Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Pernah Lihat Pesawat Disemprot Air Pemadam Kebakaran? Ternyata Ini Sebabnya

Tradisi water canon salute pesawat secara historis berawal dari industri maritim, diadopsi industri penerbangan pada 1990-an.

6 Maret 2024 | 10.00 WIB

Penerbangan perdana Air Asia Berhad Kuala Lumpur-Lombok (KUL-LOP), Jumat, 2 Februari 2024, disambut dengan water canon salute (Dok. Angkasa Pura I)
Perbesar
Penerbangan perdana Air Asia Berhad Kuala Lumpur-Lombok (KUL-LOP), Jumat, 2 Februari 2024, disambut dengan water canon salute (Dok. Angkasa Pura I)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pernah melihat pemadam kebakaran mendekati pesawat lalu menyemprotnya dengan air? Jangan khawatir, itu bukan berarti pesawat tersebut sedang mengalami masalah. Semprotan itu justru merupakan perayaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Seorang pakar penerbangan dari Bandara Schiphol Amsterdam menjelaskan tradisi water canon salute dalam industri penerbangan. Dalam video YouTube, spesialis operasi udara Edward de Kruijf menjelaskan bahwa sebagian besar tradisi tersebut dilakukan sebagai penghormatan untuk menandai peristiwa khusus seperti peresmian rute penerbangan baru atau penyambutan rombongan atlet Olimpiade. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pelaksanaan water canon salute ini butuh perencanaan matang. Harus ada dua mobil pemadam kebakaran yang ditempatkan di tempat tertentu agar air bisa sejajar dengan kedatangan pesawat.

Situs web Bandara Schiphol juga mencatat bahwa arah angin perlu diperhitungkan, dan prosesnya harus dikoordinasikan bersama dengan Kontrol Lalu Lintas Udara.

Pilot juga perlu membuat pengumuman tentang water canon salute kepada penumpang. "Jika tidak, pemandangan mobil pemadam kebakaran dan lampu berkedip setelah mendarat dapat menyebabkan kepanikan," kata Edward, seperti dilansir dari Daily Mail.

Dalam video YouTube-nya, Edward mengungkapkan bahwa water salut menjadi tontonan tim pengatur lalu lintas udara yang bisa melihatnya dari atas, beserta penumpang di dalamnya.

Insiden water canon salute

Dalam beberapa kasus, water canon salute tidak berjalan sesuai rencana. Di Arab Saudi, ada kejadian salah satu truk pemadam kebakaran menghantam sisi kiri pesawat dan membuat pintu keluar darurat di atas sayap terbuka.

Insiden yang terjadi pada 2018 ini memicu alarm utama yang bikin pesawat berhenti beroperasi. Seorang penumpang, yang duduk di samping palka di kursi dekat jendela, mengalami luka ringan akibat kecelakaan tersebut namun dapat melanjutkan perjalanan.

Menurut pernyataan Otoritas Penerbangan Umum (GAA) Uni Emirat Arab, ada kesalahan teknis pada salah satu selang.

Seorang petugas pemadam kebakaran telah mencoba memilih pengaturan tekanan tinggi pada selang yang akan membuat air melengkung seperti penghormatan tradisional, tetapi selang tidak merespons dengan benar.

Sederhananya, jika segala sesuatunya berjalan sesuai rencana, tim di Bandara Schiphol mengatakan bahwa jika beruntung, pancuran air dan terpaan sinar matahari mungkin akan menciptakan pelangi. 

Sejarah water canon salute

Menurut situs penerbangan Simple Flying, tradisi water canon salute secara historis berawal dari industri maritim. Pada abad ke-19 dan ke-20, ketika kapal-kapal diluncurkan pada pelayaran perdananya dan tiba di pelabuhan pertama, kapal pemadam kebakaran akan menandai peristiwa tersebut dengan busur air.

"Water canon salute lalu dengan cepat menjadi tradisi," menurut situs itu.
Tradisi ini diyakini diadopsi oleh industri penerbangan pada tahun 1990-an. Situs tersebut menunjuk pada satu laporan yang belum diverifikasi, mengungkapkan seorang kapten Delta Air Lines baru saja mendarat di Salt Lake City pada penerbangan terakhirnya sebelum pensiun.

“Unit pemadam kebakaran bandara itu mulai menyemprotkan air ke pesawat sebagai pengakuan atas karier yang bagus. Dari sana, tradisi ini menyebar dengan cepat."

Situs web Bandara Schiphol menyoroti bahwa setiap water canon salute ke pesawat dilakukan, petugas pemadam kebakaran memastikan ada cukup air tersisa di tangki untuk siap-siap jika benar-benar perlu memadamkan api. Sebab, sebesar apa pun tradisi ini, keselamatan tetap jadi prioritas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus