Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kampung Adat Lewokluok di Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur meraih juara 1 kategori kampung adat terpopuler dalam ajang Anugerah Pesona Wisata Indonesia (API) Award 2021. Penghargaan itu menjadi kebanggaan bagi masyarakat setempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Flores Timur Petrus Pemeng Liku mengatakan pemerintah daerah dan masyarakat Flores Timur gembira dengan raihan juara itu. "Kampung Adat Lewokluok meraih juara 1 API Award 2021 kategori Kampung Adat Terpopuler dengan perolehan suara vote sebanyak 63,15 persen," kata dia dalam keterangannya, Kamis, 2 Desember 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Petrus, dengan penghargaan API 2021 itu, Kampung Adat Lewokluok semakin populer sehingga bisa menarik banyak kunjungan wisatawan domestik hingga mancanegara.
Kampung Adat Lewokluok di Kecamatan Demon Pagong menawarkan wisata budaya yang kental bagi para pengunjung. Salah satu ciri khas desa itu adalah Koke Bale.
Koke Bale merupakan rumah adat berbentuk panggung yang kerap menjadi tempat untuk melaksanakan berbagai ritual adat. Rumah itu juga disebut sebagai tempat untuk mempersatukan masyarakat adat.
Sejumlah ritual adat juga masih terpelihara di sana. Misalnya Tawin Naman yang merupakan ritual untuk mengiringi pembersihan rumput dan pohon setiap satu tahun sekali di lingkungan adat.
Kampung adat itu juga memiliki tarian khas Lian Namang. Tarian ini biasa dilakukan bersama oleh masyarakat adat dalam ritual adat tertentu.
Selain itu, desa Lewokluok memiliki beberapa sumber mata air, hutan adat, embung buatan dan pantai dengan penampakan matahari tenggelam yang indah. Desa juga memiliki sanggar tenun ikat dengan motif lokal turun temurun serta makanan khas yang berasal dari pangan lokal.
Petrus mengatakan raihan juara ini juga memberikan motivasi bagi pemerintah daerah untuk mulai menyiapkan langkah pengembangan Kampung adat Lewokluok ke depan. "Kita harus berpikir bagaimana merawat dan menata kampung adat ini ke depan, melestarikan aset-aset budaya dan sebagainya agar semakin menarik dikunjungi wisatawan," ujarnya.