Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tangis Joanna Alexandra pecah saat peti jenazah Raditya Oloan, suaminya diturunkan ke dalam liang lahat di Kompleks Pemakaman San Diego Hills, Ahad, 9 Mei 2021. Bersamaan peti diturunkan, terdengar nyanyian pujian yang membuat suasana haru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Joanna yang semula biasa, duduk di barisan keluarga, mulai menangis melihat peti jenazah pelan-pelan menghilang dari pandangan. Mendengar isakan tangis Joanna, kerabat mulai mengusap lengan dan punggungnya untuk menenangkan dan menguatkannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah berhasil mengendalikan diri, Joanna bangkit dan berjalan ke depan ke arah liang tempat peti jenazah suaminya diletakkan sebelum ditutup tanah. Ia diikuti ketiga anaknya melihat dari dekat penguburan jenazah suami serta ayah mereka yang luar biasa dan begitu dicintai jemaatnya. Adapun si bungsu, Ziona Eden Alexandra Panggabean digendong kerabat mereka mendekati makan ayahnya. Mereka menabur bunga di atas peti jenazah orang yang mereka kasihi.
Raditya Oloan meninggal pada Kamis petang, 6 Mei 2021 dalam usia 36 tahun, usai berjuang melawan peradangan yang dialami pascacovid di RS Persahabatan, Jakarta Timur. Ia bersama keluarganya, termasuk Joanna dan ketiga anaknya dinyatakan positif Covid-19 yang membuat mereka dirawat di Wisma Atlet. Lantaran kondisi terus memburuk, Raditya dirujuk ke RS Persahabatan.
Aktivis Ayah ASI Raditya Oloan beserta istrinya Joanna Alexandra berbagi pengalaman mereka saat memberikan ASI eksklusif kepada empat buah hatinya di Jakarta Pusat, Jumat 9 Agustus 2019, TEMPO/ Galuh Putri Riyanto
Pria yang menjadi pastor atau pendeta itu sudah dinyatakan negatif Covid-19. Tapi ia memiliki komorbid asma yang membuatnya mengalami peradangan apalagi setelah mengalami badai sitokin. Kondisinya terus menurun hingga Joanna Alexandra berulang kali meminta pengikutnya untuk mendoakan Raditya.
Sebelum tanah diuruk untuk menutup peti jenazah Raditya, pastur memimpin ibadah dan menyampaikan kesannya mengenai pria yang pernah menjadi aktor film itu. "Radit itu luar biasa bukan karena dia sempurna. Dia luar biasa itu karena jujur di depan Tuhan, di depan kita. Waktu dia salah dia ngaku, waktu dia lemah dia ngaku, tapi yang saya rasa, dia merasa aman di dalam Tuhan. Kadang kalau Radit telpon saya, saya bisa nangis dengernya," kata pendeta tersebut.
Pastor yang memimpin ibadah itu menjelaskan, Raditya Oloan diberkati dengan kejujuran. "Radit luar biasa karena dia berhasil menjadi dirinya sendiri. Tuhan memakai dia untuk menyadarkan kita semua untuk menjadi diri sendiri. Sama seperti kita tidak menyangka endingnya akan seperti itu, begitu juga murid Yesus tak akan menyangka Yesus akan mati di kayu salib," kata pendeta itu.
Ia menambahkan, 2.000 tahun setelah Yesus diangkat ke langit, perjuangannya diteruskan. "Terima kasih Radit. Waktumu memang telah selesai di dunia ini. Joanna dan keluarga, kita akan sama-sama melewati ini. Kalian tidak sendiri," katanya.
Raditya Oloan bertemu dengan Joanna Alexandra saat sama-sama membintangi film Catatan Akhir Sekolah pada 2005. Dua tahun kemudian, mereka menikah. Sebelumnya, Raditya mengaku sempat terjerat narkoba dan menjadi pencandu. Setelah bertobat, dia menjadi pendeta dan dikenal sebagai pastor gaul bagi jemaatnya yang didominasi anak muda.