Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Burj Khalifa terletak di pusat kota Dubai, Uni Emirat Arab, adalah gedung tertinggi di dunia yang menjadi simbol kemajuan arsitektur dan teknik modern. Dengan ketinggian total mencapai 828 meter, Burj Khalifa telah mengubah cakrawala Dubai dan menjadi ikon global yang menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 4 Januari 2010, dunia menyaksikan pembukaan resmi Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab. Peristiwa bersejarah ini menandai kelahiran gedung pencakar langit tertinggi di dunia, dengan ketinggian mencapai 2.717 kaki (828 meter).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih dari 12.000 pekerja dari 30 negara berpartisipasi dalam proyek konstruksi ambisius yang awalnya dikenal sebagai Burj Dubai. Pekerjaan dan aliran mereka di dalam dan di luar lokasi diatur di Ruang Resolusi Aksi-Kerja. Pembangunannya dimulai pada 21 September 2004 dan selesai pada 2010, dengan biaya sekitar 1,5 miliar dolar AS. Proyek megah ini melibatkan ribuan pekerja konstruksi dan insinyur yang bekerja keras selama enam tahun untuk mewujudkan visi arsitek dan pengembangnya.
Proses pembangunan Burj Khalifa membutuhkan lebih dari 330.000 meter kubik beton, 39.000 ton baja struktural, dan lebih dari 100.000 ton baja tulangan. Angka ini mencerminkan tingginya tingkat keahlian teknis dan keberanian finansial yang diperlukan untuk membangun struktur sebesar ini. Burj Khalifa tidak hanya menjadi simbol kemegahan arsitektur tetapi juga inovasi teknologi.
Investasi besar ini telah membawa manfaat ekonomi yang signifikan bagi Dubai, dengan menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya. Struktur menakjubkan ini menjadi daya tarik utama bagi para pelancong yang ingin menyaksikan keindahan dan kehebatan arsitektur modern.
Desain menara ini dirancang oleh Adrian Smith, seorang arsitek terkenal yang berhasil menggabungkan estetika modern dengan teknologi canggih. Setelah pembukaannya, Burj Khalifa langsung mengalahkan Gedung Taipei 101 di Taiwan, yang memiliki ketinggian 1.667 kaki (508 meter), sebagai gedung tertinggi di dunia.
Selain itu, Burj Khalifa juga memecahkan banyak rekor lainnya, seperti struktur berdiri bebas tertinggi di dunia, lantai tertinggi yang ditempati, dan dek observasi luar ruangan tertinggi di dunia. Dengan ketinggian hampir dua kali lipat dari Empire State Building di New York, Burj Khalifa dapat dilihat dari jarak sekitar 95 km. Bagian luarnya dilapisi dengan 26.000 panel kaca yang berkilauan di bawah sinar matahari padang pasir.
Salah satu daya tarik utama Burj Khalifa adalah pemandangan luar biasa yang ditawarkan dari ketinggiannya. Pengunjung dapat menikmati panorama spektakuler kota Dubai, yang menampilkan perpaduan sempurna antara arsitektur modern yang megah, gurun pasir yang luas, dan pantai yang indah. Dari dek observasi di lantai 124, pengunjung dapat melihat seluruh kota dan sekitarnya dengan sudut pandang yang menakjubkan.
Selain itu, lantai 148 menawarkan pengalaman lebih eksklusif dengan pemandangan yang lebih tinggi dan fasilitas yang lebih mewah.
Keindahan panorama ini tidak hanya menarik wisatawan dari seluruh dunia, tetapi juga menjadi latar belakang yang ideal untuk berbagai acara dan kegiatan fotografi. Pengunjung dapat menikmati matahari terbenam yang memukau dan pemandangan malam Kota Dubai yang berkilauan dengan lampu-lampu kota.
Pengalaman ini memberikan kesan mendalam yang membuat kunjungan ke Burj Khalifa menjadi momen yang tak terlupakan. Burj Khalifa tidak hanya mencerminkan ambisi dan kemajuan teknologi, tetapi juga telah mengukuhkan posisinya sebagai salah satu ikon arsitektur paling menakjubkan di dunia.